Pelayanan di rumah sakit (RS) yang diberikan selama 24 jam mengharuskan perawat dan tenaga kesehatan yang terlibat di dalamnya bekerja dalam shift. Kondisi ini jika tidak didukung oleh waktu istirahat/ tidur yang memadai dapat berdampak pada peningkatan insiden keselamatan pasien akibat kelelahan. Hasil penelitian pada perawat yang bekerja di sebuah RS dalam ruang perawatan akut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan angka kematian pasien karena penjadwalan perawat yang tidak tepat. Kelelahan yang terjadi dapat diminimalisir dengan adanya regulasi untuk istirahat/ tidur sebentar atau napping.
Napping merupakan salah satu kebutuhan dan kemampuan yang perlu dimiliki perawat. Kemampuan untuk tidur sebentar (napped) dipengaruhi oleh tuntutan perawatan pasien dan keamanan, kebutuhan staf, faktor organisasi, dan lingkungan. Napping selama dinas malam penting untuk pemulihan kondisi biologis dan psikologis perawat. Lamanya napping selama kerja tidak melebihi sepuluh jam per minggu.
Regulasi mengenai napping harus menjadi perhatian pengelola SDM kesehatan. Manajer keperawatan maupun tenaga kesehatan lainnya wajib meningkatkan pengetahuan tentang napping. Untuk itu, mahasiswa S2 Peminatan Kepemimpinan dan Manajemen, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) mengadakan Seminar dan Workshop dengan tema “Kebijakan Napping bagi Perawat dan Tenaga Kesehatan.”
Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu, 9 September 2017 di Auditorium Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI Depok. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan para narasumber di bidang kebijakan dan napping, di antaranya Bagian Neurologi FKUI-RSCM, Pimpinan keperawatan di RS, Prof. Elly Nurachmah (Guru Besar FIK UI), dan Pusat Mutu Kemenkes.
Dalam sesi seminar, dibahas beberapa hal yaitu Fisiologi, Gangguan Pola & Penatalaksanaan Tidur & Napping; Kebijakan Napping Perawat dan Kaitannya dengan Keselamatan Pasien; Kebijakan Napping di Dunia Keperawatan dan Implikasinya; serta Sudut Pandang Kemenkes terhadap Kajian Kebijakan Napping pada Tenaga Kesehatan. Sementara workshop membahas tentang “Scheduling Perawat.”
Seminar nasional dan workshop tersebut menghasilkan policy brief terkait napping perawat dan tenaga kesehatan, tersosialisasinya rekomendasi kebijakan napping bagi perawat dan tenaga kesehatan yang berdinas shift, serta terciptanya dukungan dan dorongan para manajer keperawatan dan tenaga kesehatan terhadap penentuan kebijakan napping bagi perawat dan tenaga kesehatan yang berdinas shift sesuai kondisi kerja perawat di Indonesia.
Kegiatan yang diketuai Dr. Hanny Handiyani, S.Kp., M.Kep. ini didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia. Hanny berharap agar seminar dan workshop ini dapat menjadi salah satu upaya melindungi pasien dari insiden keselamatan.
