Search
Close this search box.

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, atau biasa disingkat Palang Merah, merupakan kumpulan dari organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan. Organisasi kemanusiaan ini sudah berdiri pada hampir 200 negara di dunia, dengan jumlah sukarelawan mencapai 160 juta orang lebih.

Kontribusi yang diberikan Palang Merah umumnya identik dengan donor darah, tanggap bencana atau pelatihan pertolongan pertama. Meskipun demikian, masih banyak kontribusi lain yang diberikan oleh para relawan Palang Merah di berbagai belahan dunia.

Thailand

Sejak 1923, Palang Merah Thailand telah mengumpulkan berbagai jenis ular untuk menghasilkan penawar racun yang sangat dibutuhkan dan melakukan penelitian vaksin yang berharga. Selain itu, Palang Merah Thailand juga memfasilitasi edukasi dan atraksi dari ular yang diberdayakan untuk kalangan umum. Hal ini bertujuan untuk agar masyarakat dapat mengidentifikasi ular berbahaya dan menghindari terkena gigitan ular.

Yunani

Palang Merah Hellenic kini sedang berjuang untuk memperbaiki kondisi kehidupan para pengungsi Yunani. Dengan kondisi lingkungan pengungsian yang terbatas, Palang Merah Hellenic memiliki misi untuk memberikan lingkungan yang bersih dan layak untuk mencegah risiko penyakit menular. Salah satu cara unik yang dilakukan relawan Palang Merah Hellenic yakni dengan peragaan teatrikal dengan kostum badut untuk menarik perhatian pengungsi anak-anak agar terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Selain memberikan hiburan bagi pengungsi anak-anak, cara tersebut sekaligus memberikan edukasi khususnya untuk anak-anak.

Irlandia

Di Irlandia, Palang Merah berkontribusi membantu mantan narapidana (napi) dengan memberikan dukungan dan motivasi. Palang Merah turut membantu mengembalikan kepercayaan diri dan membangun kembali hubungan mantan napi dan orang-orang terdekatnya. Selain itu, mantan napi juga diberikan kesempatan untuk belajar keterampilan-keterampilan seperti pertolongan pertama, pertolongan pertama kesehatan mental, pencegahan overdosis dan keterampilan komunikasi.

Sumber: https://media.ifrc.org/