Awal Maret lalu Presiden RI Bapak Joko Widodo mengumumkan 2 kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Setelah itu hingga saat ini kasus terus meningkat hingga 17 April 2019 telah mencapai 5923 kasus dengan tingkat kematian 8,7% lebih tinggi dari tingkat kematian sekitar 6,8%. Fakultas Ilmu Keperawatan UI sebagai Fakultas Keperawatan pertama di Indonesia tidak tinggal diam menghadapi situasi ini. Pimpinan Universitas dan Fakultas memutuskan untuk mengubah metode belajar menjadi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), lalu membentuk Pusat Krisis Covid-19 FIK UI . Salah satu tugas dari tim Pusat Krisis tersebut adalah aktif mengedukasi dan memberikan konsultasi gratis untuk masyarakat terkait Covid-19.
“Metode belajar mahasiswa sudah kami PJJ kan, kami langsung membentuk Tim Khusus untuk mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gelaja Covid-19 hingga tentang kesehatan mental masyarakat selama masa pandemi. Tim edukasi dan konsultasi ini terdiri dari Dosen, Mahasiswa dan Alumni yang tergabung dalam Pusat Krisis Covid-19 FIK UI” jelas DR. Agus Setiawan, Dekan FIK UI.
Kegiatan edukasi lebih difokuskan secara online mengunakan media digital dan disebarkan melalui media sosial berupa infografis dan video. Kegiatan tim ini juga memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan konsultasi dan konseling secara gratis baik untuk keluhan fisik, perawatan di rumah, panduan isolasi mandiri, hingga layanan konsultasi kesehatan jiwa masyarakat dan tenaga kesehatan. Tim Edukasi menghubungi masyarakat yang terdaftar di layanan konseling untuk dipantau kondisi dan keadaannya secara berkala, dan jika diperlukan rujukan tim akan memfasilitasi untuk menghubungkan dengan pelayanan kesehatan terdekat.
Ketua Tim Edukasi dan Konsultasi FIK UI, Dessie Wanda, S.Kp., MN., PhD, menjelaskan bahwa penyediaan layanan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat bagaimana cara pencegahan dari penularan Covid-19. Menurutnya penting semua lapisan masyarakat memahami bahwa penyebaran virus ini bisa diputus penyebarannya dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak aman serta di rumah saja. Selain itu layanan konseling dan konsultasi diberikan untuk mencegah stres dan kecemasan karena situasi pandemi ini terutama untuk tenaga kesehatan yang bertugas.
“Kami mendapatkan banyak keluhan bagaimana beban kerja perawat dan tenaga kesehatan lain di lapangan, ditambah dengan stigma masyarakat terhadap mereka ketika pulang ke rumah atau kosan. Untuk itu layanan ini kami harapkan dapat meringankan beban, stres ataupun kecemasan perawat dan petugas kesehatan selama bertugas, dan tentunya juga meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Covid-19” kata Dessie. Layanan Edukasi dan Konsultasi FIK UI terbuka untuk umum dan gratis selama 24 jam. Jika masyarakat atau tim kesehatan memerlukan konsultasi dapat menghubungi Hotline Pusat Krisis Covid-19 FIK UI di nomor 0813.8311.5786. Masyarakat atau tenaga kesehatan juga bisa menghubungi dengan layanan whatsapp ke nomor tersebut.
Kegiatan Edukasi dan Konsultasi COVID-19 FIK UI terselenggara atas dukungan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi yaitu Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris mengatakan bahwa Pembentukan Pusat Krisis COVID-19 FIK UI sebagai bukti nyata bahwa Universitas Indonesia menjadi bagian dari Perguruan Tinggi yang ikut berkontribusi secara nyata dalam mengambil bagian dalam penanganan pandemic COVID-19.
