Desa Kusamba, Bali, kembali menjadi sasaran program inovatif dari Tim Pengabdian Masyarakat PALAPA Universitas Indonesia (UI). Kali ini, program difokuskan pada mitigasi bencana banjir dan pencegahan penyakit menular, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD). Mengusung tujuan mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, tim ini berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir terhadap ancaman banjir rob dan penyakit yang dipicu oleh lingkungan, seperti DBD.
Sebagai desa pesisir yang terletak di Kabupaten Klungkung, Bali, Desa Kusamba tak luput dari dampak perubahan iklim, seperti naiknya permukaan air laut yang mengakibatkan banjir rob. Genangan air yang kerap kali timbul tidak hanya mengganggu aktivitas harian warga, tetapi juga meningkatkan risiko munculnya penyakit-penyakit menular seperti DBD. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini umumnya berkembang biak di genangan air, yang semakin banyak muncul pasca banjir.
Situasi ini membuat masyarakat Desa Kusamba harus berhadapan dengan ancaman ganda, yakni ancaman dari sisi lingkungan dan kesehatan. Hal ini mendorong Tim PALAPA UI yang dipimpin oleh Ns. Indah Permata Sari, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.Kom., dan terdiri dari Dewita Angelina (FIK UI 2021) selaku ketua pelaksana, Petra Siahaan (FIK UI 2021), Dhea Setya Febriyanti (FIK UI 2021), Reiza Rachmadani (FIK UI 2021), Fadhilla Annastasya E. (FIK UI 2021), M.Rais Makka (FIK UI 2021), Muhammad Mukaffi Nasution (FIK UI 2022), Rafi Sadam Al-Ghifari (FMIPA UI 2021), Madhita Eka Putri (FIB 2022), dan Rabani Malikul Ilah (FIB 2022) untuk memberikan solusi dengan mengedukasi masyarakat setempat terkait mitigasi bencana dan pencegahan penyakit menular. Tim ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa FIK UI dan FMIPA UI yang bekerja sama dengan pemerintah desa dan organisasi Karang Taruna untuk memberikan pelatihan komprehensif kepada masyarakat Desa Kusamba.
Tim PALAPA UI mengusung pendekatan holistik yang mencakup dua aspek utama: pertama, mitigasi risiko banjir melalui upaya pengelolaan lingkungan, dan kedua, pencegahan penyakit menular melalui praktik kebersihan dan pengelolaan genangan air. Dalam aspek mitigasi banjir, masyarakat diajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran air, agar aliran air dapat lancar dan tidak tersumbat. Selain itu, tim ini juga mempromosikan penanaman pohon dan penghijauan di sekitar desa sebagai langkah preventif untuk mengurangi dampak banjir.
Dewita Angelina, ketua tim PALAPA UI, menjelaskan, “Kami melihat bahwa selain masalah kesehatan, Desa Kusamba juga dihadapkan pada tantangan lingkungan. Kami berusaha memberikan edukasi yang tepat agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana banjir dan mengurangi risiko penyakit menular yang sering muncul pasca banjir.”
Tidak hanya itu, dalam edukasi pencegahan DBD, masyarakat diajak untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara berkala dengan membersihkan tempat-tempat yang menjadi lokasi berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Para peserta juga dibekali dengan pemahaman mengenai tanda-tanda awal DBD dan cara mencegah penyebarannya.
Dalam program ini, pemuda-pemudi Karang Taruna setempat juga dilibatkan secara aktif. Mereka didorong untuk menjadi agen perubahan di komunitasnya dengan menjadi teladan dalam menjaga kebersihan lingkungan dan membantu warga dalam upaya mitigasi bencana. Para pemuda ini menerima pelatihan khusus mengenai pengelolaan lingkungan, mulai dari cara mengidentifikasi area rawan banjir hingga pembersihan saluran air dan upaya penghijauan di desa.
Menurut salah satu anggota Karang Taruna, Putu Adi, program ini memberikan wawasan baru bagi pemuda-pemudi desa. “Kami merasa lebih siap dalam menghadapi banjir dan tahu langkah-langkah yang harus dilakukan. Selain itu, kami juga memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit seperti DBD,” ungkapnya.
Program edukasi ini diadakan di Balai Desa Kusamba dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Kepala Desa Kusamba, I Nengah Semadi Adnyana, dan Bidan Desa, Nyoman Ratna, yang aktif dalam pemantauan kesehatan masyarakat desa. Dukungan dari pemerintah desa dan tenaga kesehatan lokal membuat program ini semakin relevan dan tepat sasaran.
Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., menyampaikan apresiasinya terhadap upaya yang dilakukan oleh Tim PALAPA UI. Menurutnya, kesehatan masyarakat tidak dapat terlepas dari kesiapsiagaan terhadap bencana alam. “Kesehatan yang baik bukan hanya tentang terbebas dari penyakit, tetapi juga tentang kemampuan untuk bertahan dan pulih dari bencana yang mungkin terjadi. Program ini menunjukkan pentingnya edukasi dalam membangun ketahanan masyarakat,” ujar Agus Setiawan.
Agus Setiawan juga menambahkan bahwa mitigasi bencana harus menjadi bagian integral dari upaya preventif dalam menjaga kesehatan masyarakat. “Edukasi mitigasi bencana ini merupakan langkah awal yang sangat penting. Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat bisa lebih siap dalam menghadapi bencana, sehingga dampak terhadap kesehatan bisa diminimalisir,” tambahnya.
Melalui edukasi ini, diharapkan masyarakat Desa Kusamba tidak hanya menjadi lebih sadar akan risiko bencana banjir, tetapi juga lebih siap menghadapi berbagai tantangan yang muncul akibat perubahan iklim. Dengan pengetahuan yang tepat mengenai mitigasi banjir dan pencegahan penyakit menular, desa ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan komunitas mereka terhadap ancaman lingkungan dan kesehatan.
Dalam jangka panjang, program ini juga diharapkan dapat diterapkan di desa-desa lain yang menghadapi risiko serupa. Pendekatan yang menggabungkan edukasi kesehatan dan kesiapsiagaan bencana ini diyakini mampu memberikan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir yang rentan terhadap perubahan iklim.
Dengan kolaborasi yang baik antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, Desa Kusamba diharapkan mampu menjadi contoh sukses dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga kesehatan masyarakat secara holistik. Program ini juga menjadi bukti bahwa pendidikan dan pemahaman yang tepat dapat menjadi kunci dalam membangun ketahanan masyarakat di era perubahan global.
Gedung A Lantai 2, Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok,
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
Jl. Prof. DR. Sudjono D. Pusponegoro, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424, Indonesia.