Pencarian
Tutup kotak pencarian ini.

Pengabdian Masyarakat

Tingkatkan Digitalisasi Kesehatan, FIK UI Gelar Global Health Innovation Technology Competition 2023

Diposting di:

1 December 2023

Memasuki era 5.0 di mana integrasi teknologi dalam pendidikan menjadi suatu keharusan guna memastikan bahwa mahasiswa dapat memanfaatkan berbagai perangkat dan platform teknologi yang tersedia. Di dalam ranah pendidikan kesehatan yang selalu bergerak dinamis, adaptabilitas terhadap perkembangan teknologi menjadi kunci utama. Sistem pendidikan ini harus mampu menyesuaikan diri dengan cepat, memberikan akses kepada peserta didik untuk merespons perubahan teknologi, dan secara proaktif membimbing mereka dalam mengembangkan kemampuan inovatif. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya diberikan pengetahuan kesehatan yang mutakhir, tetapi juga dibekali dengan keterampilan untuk menciptakan solusi inovatif yang relevan dengan tuntutan dunia kesehatan yang terus berkembang.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran di bidang inovasi dan digitalisasi kesehatan, Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (HMP FIK UI) bekerja sama dengan Perhimpunan Perawat Informatika Indonesia (PPII) menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan inovasi kesehatan. Pada Senin, 27 November 2023, keduanya menggelar serangkaian kegiatan di Global Health Innovation Technology Competition 2023 melalui webinar dan lomba prototype yang dilaksanakan secara daring. Para peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang perkembangan teknologi dalam pelayanan kesehatan dari para ahli dan praktisi di industri kesehatan.

Sri Yona, S.Kp., M.N., Ph.D, Manajer Riset, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat FIK UI mewakili Dekan FIK UI dalam sambutannya menyampaikan adanya lomba prototype saat ini dapat menciptakan karya-karya mahasiswa yang dapat menyelesaikan masalah dan dapat dijangkau masyarakat. ”Harapannya dengan adanya inovasi ini akan tercipta kasil karya teknologi yang bersifat solusi, mampu menyelesaikan masalah, praktis, serta mudah dijangkau khususnya masyarakat.” tutur Sri Yona. Acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Ns. Heru Nurinto, S.Kep., mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan FIK UI.

Lomba ini merangkul partisipasi dari mahasiswa diploma hingga tingkat S3 di berbagai program studi rumpun kesehatan. Kompetisi ini bertujuan merangsang pengembangan inovasi kesehatan yang berbasis pada bukti ilmiah, sains, dan teknologi. Selain itu, lomba ini memiliki tujuan untuk membangun jejaring inovasi teknologi di sektor kesehatan, khususnya di kawasan Asia. Dengan menyajikan skenario dan desain yang belum banyak dieksplorasi baik di tingkat nasional maupun internasional, lomba ini bertujuan memperkenalkan konsep-konsep inovatif yang mungkin belum terekspos secara luas. Selain menjadi arena untuk berkreasi dan berkompetisi secara positif, lomba ini juga berfungsi sebagai wadah bagi peserta untuk menyampaikan karya terbaik mereka.

Acara lomba prototype diikuti oleh 23 peserta dari berbagai program studi kesehatan dan perguruan tinggi di Indonesia. Lomba ini menghasilkan teknologi kesehatan dalam bentuk proposal prototype. Setelah melewati tahap penyisihan dan babak final, tim BalutAku dari mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan UI meraih juara pertama, Nursing Metaversity dari mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan UI meraih juara kedua, serta Emergency Team dari mahasiswa Master of Nursing Universitas Diponegoro menjadi juara ketiga. Tim Woyo-woyo dari mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Esa Unggul berhasil meraih gelar juara favorit.

Selain lomba prototype, HMP FIK UI juga mengadakan webinar. Para peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang perkembangan teknologi dalam pelayanan kesehatan dari Anang Suryana, S.Kom., MARS, Analis Kebijakan Ahli Muda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dengan judul “Peluang dan Tantangan Pengembangan Aplikasi Pasca Diterbitkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.”

Dalam paparannya, Anang Suryana menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung pelayanan kesehatan, sejalan dengan kebijakan transformasi digital Kementerian Kesehatan. Meskipun masih ada tantangan, seperti ketidakmerataan jaringan internet di Indonesia karena kondisi kepulauan, Anang menekankan perlunya perhatian khusus terhadap pemanfaatan teknologi seperti telemedicine. Dalam paparannya, Anang mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk membuat inovasi teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan daerah, melibatkan pakar dan akademisi. Ia juga memberikan selamat dan apresiasi kepada HMP FIK UI atas penyelenggaraan Global Health Innovation Technology Competition 2023, sambil berharap agar acara ini menjadi rutin dan menghasilkan karya-karya berkualitas untuk mendukung pelayanan kesehatan masyarakat.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk membangun kolaborasi antara mahasiswa pascasarjana dan praktisi di bidang keperawatan, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam menjawab tantangan kesehatan global. Melalui upaya ini, HMP FIK UI dan PPII mengajak semua pihak terkait untuk terus mendukung dan terlibat dalam pengembangan inovasi kesehatan, demi mewujudkan sistem kesehatan yang lebih baik di masa depan. Selamat kepada para pemenang, semoga bisa dilanjutkan dan diimplementasikan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Bagikan artikel ini:

id_ID