Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menyelenggarakan The 6th Biennial International Nursing Conference (BINC) pada 2 – 4 Oktober 2017, di Gedung Pendidikan & Laboratorium FIK UI Depok dan Hotel Le Meridien Jakarta.
Mengangkat tema “Strengthening Nurses towards Meaningful Recognition,” dalam kongres ini dibahas enam isu, yaitu Advanced clinical practice development, Management and leadership in nursing, Cross culture identity in nursing practice, Contemporary nursing practice leading to recognition, Education supporting interprofessional collaboration, dan Global approaches of nursing development.
Salah satu tujuan diselenggarakannya kongres ini adalah untuk mengeksplorasi berbagai tindakan yang telah dilakukan oleh perawat dan perlu dilanjutkan atau ditingkatkan untuk memperkuat perawat menuju pengakuan yang berarti.
Konferensi ini berisi pre-conference seminar, conference, oral presentation, serta poster presentation. Sebanyak 115 orang peserta terlibat dalam kegiatan ini dan 111 di antaranya menjadi pembicara di oral presentation.
Tahun ini, BINC menghadirkan dua orang keynote speaker, yaitu Prof. Rozzano C. Locsin, R.N.; Ph.D., F.A.A.N. (Universitas Tokushima, Jepang) dan Yeni Rustina, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D. (Wakil Dekan 1 FIK UI). Ada pula pemaparan materi dari beberapa narasumber di antaranya: Leena Hannula, Ph.D. M.N.Sc., R.M., R.N. (Helsinki Metropolia University, Finland), Prof. Sonoe Mashino, R.N. P.H.N., Ph.D. (University of Hyogo, Japan), Ass. Prof. Capt. Dr. Wasinee Wisesrith (Chulalongkorn University, Thailand), Adjunct Professor Annette Solman (Health Education Training Instiute, New South Wales), Dr. Salma Burton (WHO Representative in Indonesia), Prof. Kathy Nelson Ph.D., R.N. (Victoria University of Wellington, New Zealand) dan Dr. Diantha Soemantri, Ph.D. (FK-UI).
Bersamaan dengan kegiatan BINC, FIK UI juga menyelenggarakan International Nursing Student Symposium and Festival (INSympoFest) yang khusus untuk mahasiswa Program Sarjana. Sebanyak 105 mahasiswa dari Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam dan Indonesia menjadi peserta kegiatan oral presentation, competitions, dan cultural performance.
