Banyak individu meyakini bahwa penyakit stroke adalah suatu kondisi yang sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian. Hingga saat ini, stroke masih tetap menjadi penyebab kematian kedua paling umum di seluruh dunia. Menurut laporan Profil Kesehatan Kota Depok tahun 2022, dari total 2.462 kasus kematian yang terjadi di rumah sakit, sekitar 29,2 persen di antaranya disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Hal ini mengindikasikan bahwa ada kemungkinan terjadi keterlambatan dalam penanganan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan sebelumnya. Selain itu, dilansir dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 mencatat terdapat sekitar 2.120.362 kasus penyakit stroke yang telah terdiagnosis.
Padahal sekitar 80% dari kasus penyakit stroke dapat dicegah. Tingginya prevalensi stroke di Indonesia terus meningkat karena berbagai faktor pendukung dan risiko. Namun, perubahan dalam faktor-faktor ini dapat mengubah angka kejadian stroke melalui implementasi strategi yang tepat. Berperan sebagai edukator dan inisiator, Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) di bawah kepemimpinan Dr. I Made Kariasa, S.Kp., M.M., M.Kep., Sp.Kep.MB., menyelenggarakan program pengabdian masyarakat di Aula Puskesmas Tugu, Depok, Jawa Barat pada tanggal 16 September 2023. Tentunya, program ini bertujuan untuk memberdayakan kader kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit stroke.
Melalui tema “Optimalisasi Kader Pengendali Faktor Risiko Stroke dalam Menurunkan Prevalensi Stroke di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.”, tim pengabdi mendapatkan dukungan penuh dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI, Kelurahan Tugu, Puskesmas Tugu, dan Laboratorium Klinik Prodia mampu menyelanggarakan acara ini dengan optimal dan tepat sasaran. Selain memberdayakan para kader kesehatan, program ini mengajarkan teknik-teknik pengelolaan stres unutk mencegah timbulnya faktor risiko stroke.
Dalam sambutannya, Dr. I Made Kariasa, S.Kp., M.M., M.Kep., Sp.Kep.MB. menjelaskan bahwa pemerintah pusat mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk mengatasi kasus stroke dan penyakit serangan lainnya, karena stroke memiliki dampak yang besar pada masyarakat. “Tujuan utama program ini adalah mengubah perilaku masyarakat sehingga mereka dapat menghindari serangan stroke dan mencegah kekambuhan bagi penderita yang telah mengalami stroke sebelumnya.” jelas Made.
Dihadiri 25 kader kesehatan dari Kelurahan Tugu, Ivoni sebagai perwakilan Kelurahan Tugu, serta Liha dan Evi sebagai perwakilan Puskesmas Tugu terlihat sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian program dari awal hingga akhir. Selama program berlangsung, Ners Irman selaku pemateri mengajukan berbagai pertanyaan kepada peserta. Salah satu hal yang menarik, ialah saat seorang peserta menjawab bagaimana individu dengan stroke menjalani aktivitas hariannya, “Tentu saja, mereka mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan dan mengelola risiko stroke.” tuturnya.
Di akhir acara, kader kesehatan diajak untuk melakukan simulasi pengelolaan stres oleh Ners Ice, seorang dosen Keperawatan Jiwa yang turut berpartisipasi dalam program pengabdian masyarakat di Tugu. Respons yang diberikan oleh kader kesehatan sangat positif, mereka dengan tekun mengikuti semua teknik yang diajarkan. Keseluruhan kader kesehatan mengakui manfaat besar dari program ini. Salah satu kader bahkan mengatakan, “Acara ini sangat bermanfaat, terutama bagi saya yang telah bertahun-tahun menghadapi masalah ini di lingkungan sekitar. Ini adalah salah satu materi terbaik yang pernah saya terima.” ucap salah satu kader. Harapannya, melalui sinergitas FIK UI dengan kader kesehatan ini mampu turut serta dalam pencegahan penyakit stroke di Kota Depok.
Gedung A Lantai 2, Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok,
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
Jl. Prof. DR. Sudjono D. Pusponegoro, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424, Indonesia.