Selasa, 6 Januari 2015, Luky Dwiantoro resmi menjadi doktor keperawatan ke-26 setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Perilaku Merawati Tim Pelayanan Kesehatan Primer Program Gizi dan KIA Tingkat Puskesmas di Indonesia.” Sidang promosi doktor yang berlangsung di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI diketuai oleh Dekan FIK UI, Junaiti Sahar, Ph.D., dengan promotor Prof. Budi Anna Keliat, dan Ko-Promotor Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, S.Kp., MARS dan dr. Adang Bachtiar, MPH., D.Sc. dengan anggota Dr. Wirawan, MSL, Sp.A, MM, M.Si., Dr. Mustikasari, S.Kp., MARS., dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D., dan dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH., D.Sc.
Keberhasilan pembangunan kesehatan ditandai dengan tingginya derajat kesehatan masyarakat. Program gizi, Kesehatan Ibu dan Kesehatan Anak (KIA) yang diukur melalui jumlah kasus gizi buruk, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) adalah indikator penting dalam menilai derajat kesehatan masyarakat gizi buruk, sementara AKI dan AKB masih menjadi masalah di Indonesia. Hal tersebut menjadi latar belakang Luky melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi dan KIA di Indonesia.
Perilaku merawati adalah sebuah jiwa yang menjadi dasar bagi keterampilan dalam pelayanan dan hanya bisa ditunjukan dan dipraktekan secara efektif melalui hubungan interpersonal. Perilaku merawati mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan dengan ikhlas. Penelitian Luky dilakukan dalam dua tahap, kualitatif dan kuantitatif. Wawancara dilakukan terhadap 64 pelaksana gizi, 128 pelaksana kesehatan ibu dan 128 pelaksana kesehatan anak untuk mengukur perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi dan KIA, serta 3200 ibu bayi/balita untuk mengukur capaian program gizi dan KIA. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian serta pencatatan dan pelaporan program gizi dan KIA.
Luky yang merupakan staf pengajar di Program Studi Keperawatan Universitas Diponegoro lulus dengan predikat sangat memuaskan.