Pencarian
Tutup kotak pencarian ini.

Di masa pandemi, masyarakat tidak hanya dihadapkan dengan masalah kesehatan tetapi juga masalah ekonomi. Maraknya PHK membuat masyarakat harus memutar otak agar dapur di rumah tetap mengepul.

Upaya yang dapat dilakukan yakni dengan mengubah profesi menjadi pengusaha makanan, ojek online atau lainnya. Pengembangan ide sesuai dengan kemampuan setiap individu membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Masyarakat yang ingin berwirausaha membutuhkan bantuan untuk meningkatkan kemampuannya, diantaranya melalui pelatihan.

Menurut Dr. Widyastuti, M.Kes, Sp. Kom sebagai Penanggung Jawab Program Pengabdian Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang bekerjasama dengan YBM PLN dan Yayasan Biman, rangkaian kegiatan pemberdayaan yang sudah dilakukan bersama mahasiswa paska sarjana ini memunculkan ide untuk menduplikasi kegiatan dibeberapa tempat binaan YBM PLN.

Diantara kegiatan yang diduplikasi adalah Pelatihan Membuat Mi Sayur Arroyan di beberapa pondok pesantren binaan YBM PLN di Provinsi Jawa Barat. “Hal ini sebagai salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi yang dapat di kembangkan oleh masyarakat,” ungkap Widyatuti.

Program duplikasi ini bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi melalui pelatihan pembuatan Mi Sayur Arroyan dapat dilaksanakan di berbagai kalangan termasuk kepada santri di Pondok Pesantren. Diantara pesantren binaan YBM PLN dilaksanakan pertama kali di Pondok Pesantren Tahfidz Entrepreneur YBM PLN pada Sabtu (17/10) dalam kegiatan tersebut santri tidak hanya di ajarkan cara membuat mi sayur dengan memanfaatkan tanaman sayur yang ada di lingkungan pesantren, namun santri juga di diberikan edukasi terkait gizi seimbang di masa pandemi.

Salah satu santri yang ikut dalam kegiatan Pembuatan Mi Sayur Arroyan bernama Sultan mengatakan sangat antusias dengan pelatihan ini. “Saya sangat senang mengikuti pelatihan pembuatan Mi Sayur ini, bahan yang sederhana dan proses pembuatannya juga cukup mudah dilakukan dirumah,” ungkap pria asal Bandung ini.

Sultan juga berkeinginan setelah lulus dari Pondok Pesantren ia ingin membuat kedai Mi Ayam dengan memanfaatkan sayur yang ada di lingkungan rumahnya. “Jika nanti saya lulus dari pondok, saya ingin dapat membuka kedai Mi Ayam di rumah saya dengan bekal dari pelatihan ini, agar dapat meningkatkan perekonomian keluarga” ujar Sultan.

Kegiatan duplikasi ini juga dilakukan di Pondok Pesantren Pusat Pemberdayaan Umat An Nahl Bogor pada Sabtu (7/11). Dalam kegiatan ini Santri juga diberikan pelatihan terkait Pengolahan sayur di lingkungan pesantren untuk dijadikan Mi Sayur yang menjadi pilihan dalam mengganti sumber karbohidrat harian dan juga bernilai ekonomis tinggi. Selama proses pelatihan, Tim Pengabdian Masyarakat FIK UI tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Tim Pengabdi dari mahasiswa pascasarjana yaitu Zela dan Yolinda, menyatakan sangat antusias dalam setiap kegiatan pengabdian yang mereka berikan. “Kami sangat senang karena dapat memberikan manfaat untuk masyarakat dan membantu kehidupan mereka secara tidak langsung,” ungkap dia.

Zela dan Yolinda juga menyatakan akan ikut terlibat dalam kegiatan kerjasama kampusnya (FIK UI) dengan YBL PLN ini. “Karena setiap kegiatan yang dilaksanakan direspon positif dan disambut dengan baik oleh peserta sehingga hasilnya meningkatkan pengetahuan dan berdampak ekonomis serta ketahanan pangan masyarakat,” ucap dia.

source : https://republika.co.id/berita/qnn0q9349/ini-peran-fik-ui-berdayakan-ekonomi-warga-kala-pandemi

id_ID