Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Agus Setiawan menyebutkan, setidaknya ada tiga langkah yang harus dipahami masyarakat dalam menghadapi pascamusibah banjir, sehingga dapat menjadi perawat bagi dirinya sendiri.
“Yang penting dipahami semua masyarakat dalam keadaan banjir ini tentunya perhatikan kesehatan diri. Untuk merawat dirinya sendiri meningkatan Self Awereness, bahwa yang paling tahu tentang kesehatan diri kita adalah diri kita sendiri. Seperti kondisi keadaan darurat di atas pesawat, yakinkan kondisi kita baik, baru kita dapat merawat orang lain, contohnya dalam memberikan bantuan oksigen,” ungkap pria bergelar doktor ini, ketika dihubungi rri.co.id, Kamis (2/1/2020).
Selanjutnya Agus Setiawan mengatakan, langkah kedua adalah dengan memastikan kondisi pertahanan tubuh atau imunitas pada tubuh juga terjaga dengan baik. Hal yang paling mudah dilakukan untuk menentukan ketahanan tubuh berkurang adalah dengan mengamati perubahan pada tubuh.
“Dalam kondisi banjir kita cepat terjangkit karena pergerakan kuman juga lewat air. Bisa juga karena perubahan cuaca. Tentu imun kita harus tetap diperhatikan dengan menjaga kebutuhan gizi. Memang susah dalam kondisi demikian. Jika pun asupan gizi kurang, kebutuhan air tidak boleh berkurang. Langkah ketiga adalah segera mengenal dan mengamati perubahan yang terjadi pada tubuh kita, seperti suhu, detak jantung dan lainnya,” tutup Dekan berusia muda ini.
Diketahui, dampak banjir yang merendam sebagian wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu dini hari menyebabkan ribuan penduduk diungsikan. Total jumlah pengungsi yang terdampak banjir di sebagian wilayah Jakarta hingga saat telah mencapai 19 ribu jiwa lebih.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, titik lokasi tempat pengungsian korban terdampak banjir yang paling banyak berada di wilayah Jakarta Timur. Meskipun nantinya akan ada posko kesehatan, tentunya menjadi perawat bagi diri sendiri menjadi hal yang harus diupayakan.
Sumber:
http://rri.co.id/post/berita/765818/nasional/pakar_keperawatan_penting_jadi_perawat_diri_sendiri_di_pengungsian.html
