Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) terus menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi keperawatan unggulan yang tidak hanya mencetak perawat profesional, tetapi juga membentuk insan berkarakter, beretika, dan memiliki kepedulian sosial serta kebudayaan. Hal ini tercermin dari diselenggarakannya Pentas Seni Budaya dalam rangkaian Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT) yang melibatkan seluruh mahasiswa tahun pertama FIK UI.
Pentas seni budaya ini bukan sekadar kegiatan penunjang, melainkan bagian integral dari kurikulum yang dirancang untuk membangun soft skills mahasiswa — mulai dari kerja sama, kreativitas, hingga komunikasi efektif — sembari menanamkan rasa cinta tanah air, pelestarian budaya, dan nilai-nilai luhur kebangsaan. Melalui pendekatan edukatif dan reflektif, kegiatan ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya belajar ilmu keperawatan, tetapi juga mengenal identitas diri dan akar budayanya sebagai bagian dari karakter seorang perawat yang holistik.
Kegiatan ini dipimpin oleh Koordinator Mata Kuliah dan Dosen Pengampu MPKT, Dr. Tuti Nuraini, S.Kp., M.Biomed., bersama tim dosen pengampu lainnya: Prof Nani Nurhaeni, Dr. Astuti Yuni Nursasi, Ibu Dewi Irawaty, M.A., Ph.D; Dr. Dewi Gayatri, S.Kp., M.Kes; Dr. Hanny Handiyani, S.Kp., M.Kep; Dr. Tri Budiati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat; Dr. Wiwit Kurniawati, M.Kep., Sp.Mat; Dr. Nur Agustini,S.Kp., M.Si; serta Ns. Shanti Farida R., S.Kep., M.Kep., Sp.KMB. Para dosen ini tak hanya hadir sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing dan penyemangat dalam proses kreatif mahasiswa.
“Kegiatan ini bertujuan membangun kemampuan kerja sama, kreativitas, komunikasi, serta cinta tanah air dan budaya Indonesia. Pentas seni budaya menjadi media nyata mahasiswa untuk menerapkan materi MPKT dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Dr. Tuti.
Seluruh proses kegiatan, mulai dari ide, perencanaan, pembuatan kostum, alur cerita, hingga pelaksanaan, sepenuhnya dirancang dan dieksekusi oleh mahasiswa. Dosen bertindak sebagai fasilitator yang mendampingi dengan prinsip student-centered learning. Apresiasi juga diberikan kepada kelompok dengan penampilan terbaik sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan semangat kolaboratif mahasiswa.
MPKT merupakan mata kuliah berbobot 6 SKS, sehingga antusiasme mahasiswa untuk mendapat nilai terbaik semakin tinggi. Bagi mereka, kegiatan ini bukan beban tambahan, melainkan sarana ekspresi dan penyegaran intelektual. Pentas seni budaya menjadi ruang alternatif yang mengembangkan kemampuan kepemimpinan, manajemen proyek, hingga kemampuan adaptasi sosial.
“Semua ide dan persiapan dilakukan oleh mahasiswa. Kami sebagai dosen hanya mengarahkan. Inilah esensi dari pendidikan karakter yang sesungguhnya,” lanjut Dr. Tuti.
Salah satu tantangan yang muncul adalah keterbatasan biaya dari sebagian mahasiswa. Namun hal ini justru melahirkan kreativitas tanpa batas. Hal ini membuktikan bahwa semangat berkarya tidak harus mahal, tapi harus bermakna.
Lebih dari itu, seni dan budaya adalah elemen penting dalam pendidikan keperawatan. Keperawatan sejatinya adalah profesi yang menggabungkan ilmu dan seni: ilmu dalam memahami tubuh manusia dan intervensi klinis, seni dalam menyentuh hati pasien dengan empati, komunikasi, dan nilai kemanusiaan.
“MPKT adalah singkatan dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi. Harapan kami, mahasiswa FIK UI tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter, etika, dan rasa cinta tanah air yang kuat,” tutup Dr. Tuti.
Kegiatan ini juga menegaskan misi FIK UI dalam mencetak lulusan unggul dan impactful — yakni lulusan yang tak hanya siap bersaing secara global dalam ranah keperawatan, tetapi juga menjadi pemimpin perubahan yang menjunjung tinggi nilai budaya, keberagaman, dan keberlanjutan sosial.
FIK UI percaya bahwa karakter unggul tidak hanya dibentuk di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman kolektif yang membangun rasa, cipta, dan karsa — seperti yang terwujud dalam panggung seni budaya MPKT.
Dengan keberhasilan ini, FIK UI mendorong replikasi kegiatan serupa di tingkat organisasi mahasiswa dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya, menjadikan seni dan budaya sebagai bagian dari ekosistem pendidikan keperawatan yang utuh dan berkelanjutan.
Gedung A Lantai 2, Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok,
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
Jl. Prof. DR. Sudjono D. Pusponegoro, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424, Indonesia.