Promdok

Peduli Kesehatan Ibu Pascamelahirkan: Doktor Baru FIK UI Tawarkan Inovasi Bengkung Digital BAMDA untuk Percepatan Pemulihan

Diposting di:

25 Juni 2025

Depok, 25 Juni 2025 – Masalah pemulihan fisik ibu setelah melahirkan, khususnya terkait Diastasis Rectus Abdominis (DRA) atau kondisi otot perut yang meregang dan tidak kembali seperti semula, masih sering terabaikan dalam layanan kesehatan. Padahal, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gangguan mulai dari nyeri punggung, instabilitas panggul, hingga perubahan bentuk perut yang memengaruhi kepercayaan diri ibu. Sayangnya, berbagai metode perawatan tradisional maupun modern yang tersedia masih memiliki kekurangan sehingga tdk optimal dalam penggunaannya.

Menjawab persoalan ini, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) kembali mencatatkan kontribusi keilmuan melalui Sidang Terbuka Promosi Doktor atas nama Hemi Fitriani, yang resmi meraih gelar Doktor Ilmu Keperawatan pada Rabu, 25 Juni 2025. Dalam disertasinya yang berjudul “Pengaruh Bengkung Abdominal Muscle Digital Accupressure (BAMDA) terhadap Diastasis Rectus Abdominis, Involusi Uteri dan Kenyamanan Ibu Postpartum,” Hemi mengembangkan dan menguji inovasi alat keperawatan bernama BAMDA, yaitu bengkung modern yang dilengkapi dengan teknologi electrical muscle stimulation (EMS) dan stimulasi titik akupresur.

Penelitian dilakukan melalui pendekatan Research and Development (R&D) dalam tiga tahapan utama. Pada tahap pertama, pendekatan kualitatif digunakan untuk menggali pengalaman, keluhan, serta harapan ibu postpartum terhadap perawatan perut. Sebanyak 13 partisipan terlibat dalam wawancara mendalam, dan ditemukan enam tema utama yang menjadi dasar pengembangan alat: keluhan fisik yang mengganggu aktivitas dan penampilan, praktik perawatan perut secara tradisional maupun non-tradisional, manfaat dan hambatan dari praktik tersebut, serta kebutuhan terhadap alat yang praktis dan nyaman digunakan. Tahap kedua fokus pada proses perancangan dan pengembangan alat BAMDA. Selanjutnya, pada tahap ketiga, alat ini diuji melalui metode kuasi-eksperimen dengan melibatkan dua kelompok masing-masing berisi 32 ibu postpartum sebagai kelompok intervensi dan kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAMDA secara signifikan efektif dalam mempercepat pemulihan pascapersalinan. BAMDA terbukti menurunkan tingkat keparahan DRA di atas, sejajar, dan bawah umbilikus secara lebih signifikan dibandingkan perawatan biasa. Alat ini juga efektif mempercepat involusi uteri (pengecilan rahim) berdasarkan pengukuran lebar uterus dengan probe longitudinal. Selain itu, BAMDA secara signifikan meningkatkan kenyamanan ibu postpartum dalam menjalani masa pemulihan. Seluruh hasil uji statistik menunjukkan nilai p < 0,05, yang berarti secara ilmiah hasilnya sangat signifikan.

Sidang promosi doktor ini dipimpin oleh Prof. Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, S.Kp., MARS, dengan dukungan tim pembimbing yang terdiri dari Prof. Dra. Setyowati, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D. sebagai promotor, Prof. Dr. Yati Afiyanti, S.Kp., MN sebagai ko-promotor I, serta Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA. sebagai ko-promotor II. Sidang ini juga dihadiri oleh para penguji lintas disiplin, yakni Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, Sp.O.G, Subsp. Urogin RE, MPH, Prof. Dr. Ir. Suprijanto, S.T., M.T., IPM, Prof. Dr. Yudan Whulanza, S.T., M.Sc, serta Prof. Irma Nurbaeti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., Ph.D.

Penelitian ini mencerminkan semangat multidisiplin dan pendekatan berbasis kebutuhan nyata, yang sejalan dengan visi FIK UI sebagai institusi pendidikan keperawatan yang unggul dan berdampak (impactful). Inovasi BAMDA dinilai tidak hanya sebagai temuan ilmiah, tetapi juga sebagai bentuk nyata penguatan peran perawat dalam pelayanan kesehatan ibu. Menanggapi hasil riset ini, Prof. Setyowati menyampaikan bahwa BAMDA diharapkan dapat diadopsi dalam praktik klinik keperawatan postpartum, dan perlu dikembangkan lebih lanjut menuju proses hilirisasi agar dapat digunakan secara luas dan terjangkau.

FIK UI menyampaikan apresiasi tinggi kepada Dr. Hemi Fitriani, yang melalui risetnya berhasil membawa harapan baru bagi ribuan ibu di Indonesia untuk menjalani masa pemulihan pascamelahirkan dengan lebih nyaman, aman, dan berbasis bukti. Riset ini membuktikan bahwa inovasi keperawatan bukan hanya mungkin, tetapi sangat dibutuhkan untuk menjawab masalah nyata di masyarakat.

Bagikan artikel ini:

id_ID