Pencarian
Tutup kotak pencarian ini.

Pengabdian Masyarakat

Melalui Terapi Asertif, FIK UI Berhasil Menurunkan Adiksi Game Online dan Perilaku Agresif pada Remaja

Diposting di:

1 December 2023

Fenomena perilaku agresif remaja pengguna game online semakin mencuat di era digital ini. Intensitas terlibat dalam game online menyebabkan remaja sulit mengendalikan emosi, terutama saat menghadapi tekanan dan kompetisi. Dampaknya mencakup kehilangan kepekaan terhadap kekerasan dan isolasi sosial karena terasing dari interaksi sosial di dunia nyata. Gangguan tidur dan tingkat ketergantungan yang tinggi juga menjadi masalah serius, menyebabkan remaja mengesampingkan tanggung jawab sosial dan akademis. Upaya pencegahan dan intervensi perlu diterapkan untuk membantu remaja mengembangkan hubungan sehat dengan teknologi dan mempromosikan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Penting untuk memahami dan mengatasi perilaku agresif remaja pengguna game online agar dapat menciptakan lingkungan permainan daring yang lebih aman dan mendukung perkembangan positif remaja. Pendekatan pencegahan dan intervensi yang melibatkan pendidikan, pengawasan orangtua, serta pemahaman yang lebih baik tentang dampak game online terhadap kesehatan mental remaja menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.

Menghadapi fenomena tersebut, Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menggandeng SMP Dasa Semesta Bogor untuk menyelenggarakan program pengabdian masyarakat (pengmas) yang bertujuan pencegahan perilaku agresif remaja pengguna game online melalui terapi latihan asertif. Kegiatan pengmas ini dipimpin oleh Ria Utami Panjaitan dan melibatkan staf pengajar departemen keperawatan jiwa, mahasiswa dari berbagai tingkatan studi, mulai dari sarjana hingga program doktor.

Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Oktober, dengan 6 pertemuan khusus siswa kelas 7 SMP Dasa Semesta Bogor dan satu pertemuan khusus orangtua siswa. Selain itu, terdapat sesi monitoring dan evaluasi pada minggu pertama dan kedua bulan November. Pertemuan perdana, yang diselenggarakan pada 5 Oktober 2023, melibatkan seluruh siswa kelas 7 sebanyak 155 siswa.

Pada pertemuan pertama, diselenggarakan penyuluhan dan edukasi kesehatan mengenai game online dan gangguan mental emosional (GME) untuk siswa. Langkah-langkah terstruktur ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan orangtua tentang dampak negatif perilaku agresif remaja pengguna game online serta memberikan solusi melalui terapi latihan asertif. Latihan asertif adalah serangkaian aktivitas atau pendekatan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi secara asertif. Asertivitas melibatkan kemampuan untuk menyatakan pikiran, perasaan, atau kebutuhan dengan jelas dan tegas tanpa merugikan hak atau perasaan orang lain. Latihan ini membantu individu untuk meningkatkan kepercayaan diri, mengelola konflik, dan menjalin hubungan interpersonal yang sehat. Dalam konteks pencegahan perilaku agresif remaja pengguna game online, latihan asertif dapat membantu remaja untuk mengungkapkan diri mereka dengan lebih positif, mengelola frustrasi atau ketidakpuasan, dan membangun keterampilan komunikasi yang lebih baik dalam lingkungan daring maupun luar daring.

Tidak berhenti pada satu pertemuan, tim pengabdi melanjutkan intervensi hingga pertemuan kelima. Program ini difokuskan pada latihan asertif sebagai terapi untuk membantu siswa mengatasi perilaku agresif. Kegiatan terdiri dari lima sesi yang dimulai pada 12 Oktober 2023, di mana siswa dikelompokkan menjadi lima kelompok. Pada sesi pertama, siswa memahami penyebab marah dan berlatih bersikap asertif. Sesi berikutnya dilanjutkan pada 17 Oktober 2023, dengan fokus melatih siswa untuk mengungkapkan kebutuhan dan keinginan secara asertif. Sesi ketiga, pada 18 Oktober 2023, berfokus pada latihan mengatakan “tidak” untuk permintaan yang tidak rasional. Sesi keempat dan kelima, yang dilaksanakan pada 26 Oktober 2023, melibatkan latihan menerima perbedaan pendapat, menyampaikan pendapat secara asertif, dan diakhiri dengan evaluasi manfaat latihan asertif. Kegiatan ini bertujuan mendukung siswa dalam membangun keterampilan komunikasi asertif dan mengelola emosi yang berkaitan dengan penggunaan game online.

Tentunya, untuk memahami dan mengatasi perilaku agresif remaja pengguna game online perlu adanya peran serta orangtua dalam memantau perkembangan kesehatan jiwa siswa remaja SMP Dasa Semesta. Sebagai tindakan preventif, dilakukan penyuluhan atau edukasi mengenai perkembangan kesehatan jiwa pada remaja (usia 12-18 tahun) bagi orangtua yang anaknya terlibat dalam terapi latihan asertif. Respon positif dan antusiasme tampak dari partisipasi orangtua yang hadir, seiring dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi dan tanya jawab.

Menindaklanjuti dampak program yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan tersebut, Ria dan tim melaksanakan pretest sebelum terapi latihan asertif dan posttest setelah seluruh kegiatan berakhir. Hasil pretest menunjukkan skor rata-rata adiksi game online sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan, latihan asertif, dan pendampingan adalah 45,34 (43,13%), yang kemudian turun menjadi 33,79 (32,18%) setelah mendapatkan rangkaian tersebut. Skor tersebut termasuk dalam kategori kecenderungan rendah adiksi game online. Sementara itu, rata-rata skor perilaku agresif remaja juga mengalami penurunan dari 65,66 (57,58%) menjadi 58,38 (51,21%) setelah mengikuti kegiatan tersebut, dan masuk dalam kategori perilaku agresif sedang.

Berdasarkan hasil evaluasi kepada kepala sekolah dan jajaran pimpinan sekolah, diperoleh respon positif atas kegiatan ini. “Kami sangat memperoleh manfaat, baik dengan bertambahnya wawasan mengenai kesehatan jiwa remaja, masalah game online pada remaja dan permasalahan hingga cara penanganannya. Selain itu, secara tidak langsung kegiatan ini sangat membantu orangtua dalam meningkatkan kemampuan anak mereka berperilaku asertif.” ucap Asep Sanusi, selaku Kepala Sekolah SMP Dasa Semesta Bogor.

Dengan diadakannya kegiatan latihan asertif dalam rangka pencegahan perilaku agresif remaja pengguna game online, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan komunikasi asertif dan meningkatkan kontrol emosional. Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dan SMP Dasa Semesta Bogor berkolaborasi untuk memberikan kontribusi positif dalam membentuk perilaku yang sehat dan responsif terhadap lingkungan digital. Latihan asertif ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi siswa dalam mengelola konflik, mengatasi stres, dan menjaga kesehatan mental mereka di era game online yang semakin meluas. Semoga hasil dari kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang dan menjadi landasan untuk upaya preventif lainnya terkait kesehatan mental remaja.

Bagikan artikel ini:

id_ID