Depok, 4 September 2025 – Bagaimana sistem kesehatan di Indonesia bekerja dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi? Pertanyaan ini membawa 14 mahasiswa dan 2 dosen dari Japanese Red Cross Toyota College of Nursing (RCTCN), Jepang, berkunjung ke Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dan Puskesmas Abadijaya, Depok.

Kunjungan ini bukan sekadar agenda akademik, melainkan juga wujud kepedulian lintas bangsa dalam memahami tantangan kesehatan masyarakat. Di Puskesmas Abadijaya, para mahasiswa Jepang menyaksikan langsung bagaimana layanan primer menjadi garda terdepan masyarakat—mulai dari imunisasi anak, pemeriksaan kesehatan ibu, hingga upaya pencegahan penyakit menular. Mereka juga berdialog dengan residen keperawatan komunitas FIK UI yang setiap hari mendampingi warga setempat.

Tak hanya itu, para mahasiswa juga mengunjungi Gedung Pascasarjana FIK UI untuk melihat berbagai fasilitas pembelajaran berbasis teknologi. Mereka berkesempatan mencoba ruang Virtual Reality (VR) untuk inovasi keperawatan, di mana simulasi pasien dan intervensi klinis dapat dilakukan melalui peragaan VR. Dengan pengalaman ini, mahasiswa dapat merasakan bagaimana teknologi mendukung keterampilan klinis tanpa harus langsung menghadapi pasien nyata.

Selain ruang VR, rombongan juga diajak berkeliling ke berbagai laboratorium FIK UI, mulai dari laboratorium keperawatan medikal bedah, maternitas, keperawatan anak, hingga laboratorium komunitas. Melalui kunjungan ini, mereka dapat melihat secara langsung bagaimana proses pembelajaran praktik keperawatan di Indonesia dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan komprehensif.

“Bagi mahasiswa keperawatan, melihat langsung kehidupan masyarakat adalah pelajaran berharga. Kami ingin mereka memahami bahwa kesehatan bukan hanya soal teknologi di rumah sakit, tetapi juga tentang kedekatan dengan warga dan kemampuan mendengar kebutuhan mereka,” ujar Prof. Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, S.Kp., MARS., Dekan FIK UI.