Mahasiswa FIK UI Wakili Indonesia di ICN Student Assembly 2025, Bawa Isu Kesehatan Global ke Forum Internasional

Diposting di:

25 Juni 2025

Helsinki, 8 Juni 2025 — Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) kembali menunjukkan kiprahnya di kancah internasional. Nisrina Nuraliyyah Muliawan, mahasiswa S1 Reguler Ilmu Keperawatan angkatan 2022, terpilih menjadi perwakilan Indonesia dalam The International Council of Nurses (ICN) Student Assembly 2025 yang diselenggarakan di Helsinki, Finlandia.

Melalui dukungan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Nisrina tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga mendapat kehormatan untuk mewakili Indonesia dalam ICN Student and Early Career Nurses (SECN) Alliance. Dalam forum tersebut, Nisrina terpilih sebagai anggota Steering Committee mewakili kawasan Asia Tenggara (SEARO), menjadikannya bagian dari lingkaran strategis global dalam menyuarakan aspirasi perawat muda.

Sebagai anggota Steering Committee, Nisrina memegang peran penting sebagai pusat komunikasi antara delegasi negara-negara di kawasan SEARO. Ia turut aktif mendorong penguatan solidaritas regional dan membangun kolaborasi antarnegara untuk memperjuangkan kesejahteraan mahasiswa keperawatan dan perawat muda di seluruh dunia.

Dalam Student Assembly tersebut, setiap perwakilan negara mendapat kesempatan untuk membacakan intervensi resmi terkait dua isu krusial yang berdampak pada kesejahteraan mahasiswa keperawatan dan sistem kesehatan global. Pada kesempatan ini, Nisrina menyampaikan intervensi mengenai tekanan keuangan (financial stressors) yang dialami oleh mahasiswa keperawatan, yang secara signifikan memengaruhi kesejahteraan dan kelangsungan studi mereka. Isu ini menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan dasar dan biaya pendidikan, yang seringkali berdampak pada kesehatan mental serta performa akademik mereka. Selain itu, Nisrina juga mengangkat isu kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan perempuan, khususnya di daerah pedesaan di Indonesia. Ia menyoroti kesenjangan layanan kesehatan esensial bagi perempuan yang diakibatkan oleh keterbatasan fasilitas, minimnya tenaga medis, dan kurangnya edukasi kesehatan, yang pada akhirnya meningkatkan risiko komplikasi dan menurunkan kualitas hidup perempuan di wilayah marginal. Kedua isu ini disampaikan Nisrina sebagai wujud kepeduliannya terhadap kelompok rentan dan sebagai bagian dari advokasi untuk sistem kesehatan yang lebih adil dan inklusif.

“Dari pertemuan ini, saya belajar bahwa perawat bukan hanya tenaga kesehatan, tapi juga tulang punggung masyarakat. Perawat memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan dunia yang lebih baik, dan layak mendapatkan pengakuan atas kontribusi luar biasa mereka,” ungkap Nisrina.

Nisrina juga mencatat bahwa forum internasional ini memberikan ruang yang luar biasa untuk bertukar pandangan dan pengalaman lintas budaya, serta memperkuat rasa solidaritas global antar mahasiswa keperawatan dan perawat karier awal.

Keterlibatan Nisrina dalam forum internasional ini menjadi bukti nyata bahwa FIK UI unggul tidak hanya dalam mutu pendidikan, tetapi juga dalam membentuk mahasiswa yang impactful dan siap berkontribusi secara global. Semangat global citizenship, kepemimpinan, dan advokasi yang ditunjukkan oleh Nisrina selaras dengan visi FIK UI sebagai pusat keunggulan dalam pendidikan keperawatan yang menjawab tantangan zaman.

Bagikan artikel ini:

id_ID