Di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim yang kian dirasakan masyarakat pesisir Indonesia, mahasiswa Program Spesialis Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Nurhalimah, berhasil meraih penghargaan Best Presenter pada ajang International Nexus Conference (INeXCo) 2025 yang berlangsung 3–6 Agustus 2025 di Concorde Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia.
Nurhalimah mempresentasikan penelitian berjudul “Exploring Adaptation Strategies to Tackle the Impact of Climate Change on Mental and Physical Health in Coastal Areas in Indonesia”, yang merupakan kolaborasi tim peneliti lintas disiplin yang terdiri dari Prof. Herni Susanti, Sujarwoto Sujarwoto, Taufik Ophiyandri, Sri Yona, Nurhalimah, Mario Villigius Primus Hangga Mete, Nisrina Nuraliyyah Muliawan, dan Asri Maharani.
Penelitian ini mengungkap bahwa masyarakat pesisir Indonesia, khususnya di Demak (Jawa Tengah), Kubu Raya (Kalimantan Barat), dan Bengkalis (Riau), menghadapi kerentanan ganda—fisik dan mental—akibat abrasi, banjir rob, intrusi air laut, hingga badai. Tidak hanya penyakit fisik seperti asma, dehidrasi, dan kelelahan, perubahan iklim juga memicu kecemasan, stres kronis, bahkan depresi pada warga.
Temuan menarik dari riset ini adalah bagaimana warga mengembangkan strategi adaptasi lokal, seperti menanam pohon penahan abrasi (pinago), mengolah mangrove menjadi produk bernilai ekonomi, hingga inovasi SIMATAWADIR (aksi komunitas menjaga kesehatan mental secara mandiri). Namun, upaya ini sering terkendala minimnya dana, rendahnya literasi iklim, dan lemahnya kolaborasi lintas sektor.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tapi untuk semua pihak yang peduli pada kesehatan masyarakat pesisir. Semoga penelitian ini mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada mereka,” ujar Nurhalimah.
Prof. Herni Susanti, selaku ketua tim peneliti, menegaskan pentingnya mengintegrasikan kesehatan mental dan fisik dalam kebijakan adaptasi perubahan iklim. “Masyarakat pesisir berada di garis depan dampak iklim. Intervensi yang tepat dapat menyelamatkan nyawa sekaligus menjaga ketahanan mental mereka,” ungkapnya.
Prestasi ini semakin mengharumkan nama FIK UI di kancah internasional, sekaligus menjadi bukti kontribusi nyata akademisi Indonesia dalam merespons isu global yang berdampak langsung pada kehidupan jutaan warga.
Gedung A Lantai 2, Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok,
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
Jl. Prof. DR. Sudjono D. Pusponegoro, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424, Indonesia.