Mahasiswa Keperawatan Universitas Indonesia kembali menunjukkan komitmen mereka dalam pengabdian masyarakat melalui program Badui Nyarita 2.0. Setelah kesuksesan program sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIK UI melanjutkan kegiatan ini dengan tujuan membawa edukasi kesehatan langsung kepada masyarakat Suku Badui, dengan pendekatan yang dekat, humanis, dan interaktif.
Program berlangsung di dua lokasi, yaitu Kampung Balingbing, Banten, dan Kebun Raya Bogor. Selama tiga hari, tim mengadakan tiga kegiatan utama: TAPAK, LAVENTIK, dan CERDIK, yang dirancang sesuai kebutuhan dan karakter masyarakat setempat.
TAPAK (Tindakan Awal Pertolongan Kecelakaan)
Kegiatan ini melibatkan 15 ibu rumah tangga untuk belajar pertolongan pertama (P3K). Melalui poster infografis dan praktik interaktif, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mempraktikkan penanganan luka ringan, seperti luka bakar, luka sayat, dan luka tusuk. Pendekatan langsung ini memungkinkan mereka menerapkan pengetahuan secara nyata di rumah.
LAVENTIK (Lawan Jentik Tanam Lavender Cantik)
Program ini menyasar 15 kepala rumah tangga, dengan fokus edukasi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan praktik 3M (Mengubur, Menutup, Menguras). Selain edukasi, tim menanam 60 tanaman lavender bersama masyarakat sebagai simbol pencegahan penyebaran DBD, tetap menghormati nilai-nilai budaya lokal.
CERDIK (Cerdas Hidup Bersih Sejak Kecil)
Sebanyak 25 anak Suku Badui beserta 5 pendamping belajar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kebun Raya Bogor. Edukasi dilakukan melalui dongeng boneka tangan, praktik mencuci tangan, dan gunting kuku. Pendekatan menyenangkan ini diharapkan menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak usia dini.
Program ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Partisipasi aktif dan antusiasme warga di setiap sesi menunjukkan keberhasilan pendekatan yang humanis dan kontekstual.
“Harapannya, kita bisa meningkatkan lagi hal yang sudah baik dari program ini. Kegiatan Badui Nyarita 2.0 sangat berkaitan dengan kesehatan, dan masyarakat di sini juga sangat membutuhkan edukasi kesehatan. Semoga ke depannya ada program yang lebih baik dengan tetap menghormati nilai-nilai yang ada,” ujar Pak Sarpin, perwakilan masyarakat Badui.
Keberhasilan program ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial (DPIS) UI, Berkah Mitra Saiyo (BMS) Group, Biman Foundation, para donatur Program Pascasarjana FIK UI, hingga tenaga pendidik FIK UI. Dengan kolaborasi ini, Badui Nyarita 2.0 berhasil menghadirkan edukasi kesehatan yang dekat dengan kehidupan masyarakat, membangun kesadaran, dan mendorong partisipasi aktif warga, sambil tetap menghormati kearifan lokal.
Gedung A Lantai 2, Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok,
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
Jl. Prof. DR. Sudjono D. Pusponegoro, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424, Indonesia.