Sigit Mohammad Nuzul dan Adeline Sthevany M yang merupakan mahasiswa Program Sarjana Ekstensi FIK UI meraih Juara I dalam Kompetisi Karya Inovatif Mahasiswa UI 2014 yang diadakan oleh Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis (DKIB) UI. Kompetisi tersebut bertujuan untuk mendorong para mahasiswa agar gencar menghasilkan produk inovatif yang tepat guna bagi masyarakat, sebagai bukti nyata penerapan ilmu yang telah mereka pelajari. Bentuk produk inovatif tersebut dapat berupa produk, alat, atau aplikasi komputer.
Sigit dan Sthevany menciptakan Prototype S-Nasogastric Tube yang merupakan suatu selang nasogastrik yang dilengkapi kantung udara untuk melindungi pangkal selang dan mendeteksi apakah selang sedang berada di posisi yang tepat pada saluran pencernaan atau sebaliknya berada di saluran pernapasan. Latar belakang penciptaan produk ini adalah karena pengalaman pribadi Sigit ketika menjadi mahasiswa Program DIII Keperawatan di Palu. Sigit mengungkapkan bahwa sering terjadi kesalahan pemasangan selang yang harusnya masuk ke lambung tetapi malah masuk ke dalam saluran pernapasan dan kesalahan tersebut dapat menjadi bencana. Walaupun proses pemasangan sudah mengikuti SOP yang berlaku, kesalahan pemasangan bisa tetap terjadi. Oleh sebab itu, Sigit terdorong untuk menciptakan sebuah alat untuk mengatasi permasalahan di atas.
Keuntungan dari alat tersebut di antaranya: melindungi pasien dari kesalahan pemasangan, kemudahan dalam penggunaan, harga yang ekonomis, dan dapat digunakan secara luas. Penggunaannya yang mudah membuat konsumen dapat menggunakan selang ini secara mandiri. Kosumen tidak perlu memanggil petugas kesehatan ke rumah, sehingga dapat menghemat biaya pemasangan selang. Bentuknya yang sederhana memungkinkan penggunaannya secara luas di pedesaan atau di perkotaan, di rumah, puskesmas, atau rumah sakit.
Sigit dan Sthevany sudah mulai mempersiapkan keikutsertaan mereka dalam kompetisi sejak bulan September. Pertama-tama mereka mematangkan ide dan konsep, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan proposal, lalu sekitar bulan November mulai membuat model/ prototype awal. Sebagai pemenang, selain mendapat penghargaan, Sigit dan Sthevany juga akan medapat bantuan untuk pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual atas produk inovatif buatannya dari Universitas Indonesia. Selanjutnya, Sigit berharap agar ada produsen produk kesehatan dalam negeri yang tertarik untuk memproduksi masal sehingga harganya terjangkau bagi konsumen dalam negeri dan juga dapat menjadi sumber devisa Negara jika nantinya bisa diekspor ke negara-negara Asia Tenggara.