Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melalui Klaster Disaster & Emergency Nursing menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “ToS Re-Act (Tolong Sesama Aksi Cepat Tanggap)”. Kegiatan ini melibatkan para driver ojek online (ojol) di wilayah Depok dengan tujuan memberikan pembekalan keterampilan pertolongan pertama fisik dan psikologis dasar pada kondisi kecelakaan di jalan raya maupun situasi bencana.
Program pelatihan ini diprakarsai oleh tim pengabdian masyarakat Klaster Disaster & Emergency Nursing FIK UI yang diketuai oleh Ns. Dian Fitria, M.Kep., Sp.Kep.J. dengan anggota tim Prof. Dr. Mustikasari, S.Kp., MARS, Prof. Achir Yani S. Hamid, MN., DNSc, Dr. Amelia Kimin, S.Kp., MN, Ns. Yudi Ariesta Chandra, S.Kep., Ph.D, Muhammad Adam, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB, serta mahasiswa Firhan Nurfalah, Irma Sofiani Kusmara, dan Uswatun Hasanah. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan Komunitas Pengemudi Ojek Online Depok.
Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Mustikasari, S.Kp., MARS, selaku Ketua Klaster Disaster & Emergency Nursing FIK UI. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi FIK UI dalam memperkuat kapasitas masyarakat untuk menjadi tanggap terhadap kondisi darurat di lingkungan sekitar.
“Kami berharap para driver ojek online yang mengikuti pelatihan ini mampu menjadi bagian dari masyarakat yang tanggap dan siap menolong. Mereka sering kali menjadi orang pertama yang tiba di lokasi kejadian, sehingga keterampilan dasar dalam menolong korban sangat penting untuk dimiliki,” ujar Prof. Mustikasari.
Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan dua jenis pelatihan utama, yaitu pertolongan pertama psikologis dan pertolongan pertama fisik. Pada sesi pertolongan pertama psikologis, Prof. Achir Yani S. Hamid, MN., DNSc memberikan pelatihan dengan pendekatan “3L” — Look, Listen, Link. “Look” mengajarkan para driver untuk menilai kondisi korban yang mungkin menunjukkan tanda stres berat atau perubahan perilaku. “Listen” mengajak mereka untuk mendengarkan keluh kesah korban dengan empati dan tanpa menghakimi. Sementara “Link” mendorong peserta untuk menghubungkan korban dengan tenaga profesional seperti psikolog atau petugas medis yang relevan.
Adapun pada sesi pertolongan pertama fisik, Muhammad Adam, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB melatih peserta dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) bagi korban henti jantung serta cara membuat bidai sederhana untuk menstabilkan patah tulang sebelum korban mendapatkan pertolongan medis lanjutan.
Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Ns. Dian Fitria, M.Kep., Sp.Kep.J., kegiatan ini diharapkan mampu menjadikan driver ojek online sebagai garda terdepan dalam penanganan pertama di jalan raya.
“Jumlah driver ojol yang begitu besar dan mobilitas mereka yang tinggi menjadikan mereka kelompok strategis untuk menjadi penolong pertama ketika terjadi kecelakaan. Dengan pelatihan ini, mereka tidak hanya menjadi saksi atau pembuat video, tetapi bisa langsung memberikan tindakan nyata yang menyelamatkan nyawa,” jelasnya.
Salah satu peserta, Bapak Marta, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Ia menuturkan bahwa selama ini sering menyaksikan kecelakaan di jalan namun tidak tahu harus berbuat apa. “Setelah pelatihan ini, saya jadi tahu cara menolong dengan benar, termasuk menilai napas korban dan membuat bidai sementara,” ujarnya. Peserta lain, Bapak Imron, menambahkan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat besar bagi dirinya dan rekan-rekan sesama pengemudi. “Kami jadi lebih paham apa yang harus dilakukan ketika bertemu korban kecelakaan atau seseorang yang mengalami gangguan psikologis, baik dalam kejadian lalu lintas maupun saat bencana,” katanya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Komunitas Ojek Online Depok, yang menilai program tersebut sangat relevan dan bermanfaat bagi para pengemudi. Selain menambah keterampilan praktis, pelatihan ini juga menumbuhkan kesadaran sosial dan rasa tanggung jawab kemanusiaan di kalangan pengemudi ojek online.
Melalui kegiatan ToS Re-Act, Klaster Disaster & Emergency Nursing FIK UI menunjukkan komitmennya untuk memperluas dampak keilmuan keperawatan ke tengah masyarakat. Dengan pembekalan keterampilan dasar ini, para driver ojol kini diharapkan dapat menjadi bagian dari jaringan masyarakat tanggap darurat — yang siap memberikan pertolongan cepat, tepat, dan berempati dalam situasi kritis.