Isu inklusivitas difabel menjadi sorotan utama di Indonesia, tantangan ini dihadapi tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat global. Mengatasi hal ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan inklusivitas difabel sebagai prioritas, dengan meluncurkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan aksesibilitas dan partisipasi difabel dalam kehidupan sehari-hari. Meski ada kemajuan, tantangan seperti akses fisik, pendidikan, dan peluang pekerjaan masih perlu diatasi agar masyarakat difabel dapat hidup secara mandiri dan bermartabat.
Menjawab tantangan tersebut, Kamakara Community yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Fakultas Teknik (FT), yaitu Ns. Suryane Sulistiana Susanti, S.Kep., M.A., Ph.D sebagai Dosen Pendamping Lapangan dan Azriel Bima Putra Anugrah sebagai Ketua Tim serta anggota tim lainnya termasuk Dewi Fauziah, Frisca Meidyas Putri, Rochmad Nur Ihsan, Rahmanda Fayyasy Pratama, dan Rahma Rosita Dewi hadir memberikan gebrakan isu inklusivitas bagi difabel.
Di dukung oleh Hibah Kepedulian Masyarakat Universitas Indonesia, Kamakara Community membawakan tema “Beyond Equality: Membangun Keterlibatan Aktif Masyarakat Untuk Kesetaraan Gender dan Inklusi Difabel” di Kota Denpasar, Bali, terhitung sejak tanggal 16-23 September 2023. Dalam pelaksanaannya, pemilihan Kota Denpasar sebagai salah satu kota intervensi adalah sebagai percontohan dari kota ramah difabel, dibuktikan dengan penyerahan Anugerah Prakarsa Inklusi (API) 2023 oleh Komisi Nasional Disabilitas, sehingga tim mampu mengembangkan program inklusi di kota Denpasar. Selain itu, tim pengabdi juga bemritra dengan yayasan Graha Nawasena yang bergerak dalam bidang pengembangan karir masyarakat difabel khususnya di denpasar yang cukup membantu dalam suksesnya acara.
“Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh mitra yang telah membantu kesuksesan acara kami, khsusnya Dinas Sosial Kota Denpasar, Kepala Desa Dangin Puri Kangin, Yayasan Graha Nawasena, dan Pusat Layanan Disabilitas (PLD) Kota Denpasar” tutur Ihsan, salah satu anggota tim pengabdi.
Selama satu pekan, seluruh rangkaian acara yang berdampak bagi masyarakat diselenggarakan, dimulai dari pemeriksaan kesehatan secara gratis, acara seni bertajuk “Lukis Mimpimu,” sesi berbagi inspirasi oleh teman-teman difabel dan ditutup dengan pertunjukan bakat oleh anak-anak autis dari Pusat Layanan Disabilitas (PLD).
Di pandu oleh mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), tim memulai hari pertama dengan pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi individu difabel dan masyarakat umum bertujuan untuk memastikan kesehatan diri individu difabel serta mengidentifikasi kebutuhan kesehatan khusus mereka. Dari hasil analisis tim, ditemukan hasil intrepetasi kesehatan ialah masih banyak dari mereka kurang sadar atas kondisi kesehatan mereka, khususnya berkaitan dengan nutrisi dan tinggi nya pravelensi asam urat.
Tidak hanya bergerak dalam pemeriksaan kesehatan secara fisik, tim juga menghadirkan kegiatan penuh emosi melalui proyek seni kolaboratif, yang melibatkan siswa dari SDN 28 Dangin Puri dan anak-anak autis dari Pusat Layanan Disabilitas (PLD). Mereka menciptakan karya seni lukis dengan tema “Lukis Mimpimu” (Paint Your Dreams) untuk menunjukkan kekuatan seni sebagai bahasa universal yang melampaui batasan.
Tak ketinggalan, tim memfasilitasi sesi berbagi inspirasi yang dilakukan oleh individu difabel. Cerita yang menarik dan menyentuh hati datang, dari salah satu individu difabel yaitu Angga sebagai penyandang disabilitas fisik. Ia membagikan kisah inspiratif tentang perjuangannya yang sering mendapatkan stigma negatif dan perundungan orang sekitar. Angga menjelaskan bagaimana ia membangun rasa percaya diri, mandiri dan mampu menjadi content creator di sosial media. “Keterbatasan bukanlah sebuah halangan atau ancaman untuk seorang dapat berkarya dan menjadi sukses dan mengatasi berbagai tantangan dalam hidup.” ucap Angga dalam sesi ini. Harapannya, melalui sesi berbagi (sharing session) ini dapat memberikan edukasi sekaligus energi baru dari kisah-kisah inspirasi para peserta agar lebih memahami kebutuhan individu difabel.
Kegiatan ini ditutup dengan pertunjukan bakat yang memukau oleh anak-anak autis dari Pusat Layanan Disabilitas (PLD). Mereka memamerkan bakat luar biasa mereka dalam berbagai bentuk seni, termasuk musik, tari, dan seni visual, yang mengilustrasikan bahwa setiap individu, terlepas dari kondisi fisik atau mental mereka, memiliki potensi luar biasa.
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, SS. MHum, mengungkapkan penghargaannya terhadap usaha tim pengabdian dan semua warga yang ikut serta dalam kegiatan ini. “Langkah ini sangat positif dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan diharapkan menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk mengambil langkah serupa dalam mendukung masyarakat difabel,” tuturnya.
Inisiatif “Beyond Equality” oleh Kamakara Community mencerminkan kekuatan kolaborasi antara dunia akademik, pemerintah, dan masyarakat sipil dalam menciptakan perubahan positif dan mempromosikan inklusivitas difabel di Denpasar, Bali. Selain itu, kegiatan ini tidak bersifat sesaat, akan tetapi berkelanjutan. Melalui kerjasama dengan mitra, tim pengabdi akan terus melakukan monitoring dan menciptakan inovasi lainnya di bidang inklusi ke seluruh Indonesia. Oleh karena itu, besar harapan, baik masyarakat dan pemerintah untuk terus bekerja sama dalam upaya untuk mencapai kesetaraan gender dan inklusivitas difabel yang lebih baik di Indonesia. Hal ini melibatkan pendidikan, perubahan sikap sosial, dan pembentukan kebijakan yang mendukung hak-hak individu tanpa memandang jenis kelamin atau kondisi fisik mereka. Kegiatan ini merupakan bukti komitmen Kamakara Community dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil, memastikan bahwa semua orang, termasuk individu difabel, merasa diterima dan dihargai.
Gedung A Lantai 2, Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok,
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
Jl. Prof. DR. Sudjono D. Pusponegoro, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424, Indonesia.