Bogor, 2 Agustus 2018 – Remaja merupakan kelompok usia rentan mengalami berbagai permasalahan. Berbagai permasalahan muncul pada remaja diantaranya berkaitan dengan pendidikan yaitu putus sekolah. Dampak remaja putus sekolah adalah remaja tidak memiliki bekal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka di masa mendatang. Hal ini menimbulkan tidak tercapainya cita-cita mereka dan dapat muncul perasaan ansietas terhadap masa depannya sehingga menyebabkan terjadinya depresi pada remaja. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya preventif dan promosi agar permasalahan yang dikhawatirkan tidak terjadi.
Data remaja putus sekolah dari UNICEF di tahun 2016 sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan sebanyak 600 ribu anak usia sekolah dasar (SD) dan 1,9 juta anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan dari data BPS (2017) terdapat lebih dari 2 juta anak Indonesia menjadi buruh dan tidak sekolah.
Peningkatan yang cukup tajam jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2015. BPS menyebutkan pada 2015 secara agregat 5,99% anak Indonesia (usia 10-17) tahun menjadi buruh dan tidak sekolah. Adapun akibat putus sekolah dalam kehidupan sosial yaitu semakin banyaknya jumlah pengangguran. Banyak juga dari remaja putus sekolah mengganggu keamanan karena tidak ada kegiatan yang menentu, sehingga kadang-kadang dapat menimbulkan kelompok-kelompok pemuda liar. Anak-anak nakal dengan kegiatannya yang bersifat negatif, seperti mencuri, memakai narkoba, mabuk-mabuka , menipu, menodong, sedang dampak psikologisnya adalah minder dan rendah diri. Hal ini menunjukkan bahwa remaja putus sekolah tidak boleh diabaikan.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia bekerja sama dengan Kelurahan Mulyaharja dan Puskesmas Mulyaharja Kota Bogor menyelenggarakan pengabdian masyarakat program UI Peduli (Aksi) dengan tema “Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Jiwa dan Keterampilan pada Remaja Putus Sekolah dalam mengatasi Depresi dan Ansietas”. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI (DRPM UI). Kegiatan ini telah berlangsung dari bulan Mei sampai Agustus 2018. Dimana kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari 2 bagian yaitu pemberian terapi psikososial berupa Terapi Kelompok Terapeutik (TKT) remaja dan Logoterapi pada kelompok kecil serta kegiatan puncak berupa penyuluhan kelompok besar dan pemberian latihan keterampilan.
Pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Ice Yulia Wardani, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep dengan anggota Ria Utami Panjaitan, S.Kp., M.Kes dan mahasiswa program magister dan spesialis keperawatan FIK UI yaitu Ns. Indah Ramadhan, M.Kep, Ns. Riska Amalya Nasution, S.Kep, Ns. Nurlaila Fitriani, S.Kep, dan Ns. Helly Monica Katuuk, S.Kep yang berupaya melakukan pencegahan dan promosi pada remaja putus sekolah melalui terapi psikososial. Belum adanya penanganan psikologis remaja putus sekolah menjadi hal penting dilakukannya pengabdian masyarakat aksi UI peduli tentang terapi psikososial atasi depresi dan ansietas pada remaja putus sekolah di kota Bogor. Terapi psikososial yang diberikan bertujuan untuk mengatasi depresi dan anseitas yang dialami oleh remaja putus sekolah serta data menjadi rujukan program yang terintegrasi dengan Puskesmas dalam mencapai tugas perkembangan remaja.
Pelaksanaan acara puncak pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2018 yang dihadiri oleh 40 remaja putus sekolah dan 6 orang kader. Selain itu juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas Mulyaharja Kota Bogor yaitu dr. Widia Widiawati, M.Kes dan Kasi Kemasyarakatan Kelurahan Mulyaharja yaitu ibu Sri Yuliani Ekawasti. Pada kegiatan ini, Kepala Puskesmas memberikan kata sambutan sekaligus membuka kegiatan pada tanggal 2 Agusutus 2018 di Madrasah Al-furqon RW05 Kelurahan Mulayaharja. Pada kata sambutan Kepala Puskesmas mengatakan bahwa remaja putus sekolah rentan mengalami tindakan criminal oleh sebab itu perlu diberikan suatu wadah untuk mencegah tindakan kriminal tersebut bisa terjadi. Melalui kegiatan yang dilakukan oleh FIK UI ini keluarga besar puskesmas mengucapkan terimakasih yang begitu besar. Ibu Sri sebagai Kasi Kemasyarakatan Kelurahan Mulyaharja dalam kata sambutannya juga mengatakan bahwa seorang remaja seharusnya memiliki semangat yang tinggi dan harus lebih baik dari generasi sebelumnya. Harapannya dengan kegiatan ini remaja dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari (kata ibu sri).
Pemaparan materi terkait kesehatan jiwa remaja disampaikan oleh ketua pengabdian masyarakat program UI peduli yaitu Ice Yulia Wardani, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.J. Remaja dijelaskan terkait perkembangan pada usia remaja, masalah kesehatan jiwa remaja, dan penatalaksanaan yang dilakukan pada remaja. Dalam hal ini lebih ditekankan kepada penjelaskan bagaimana seorang remaja putus sekolah bisa tetap produktif dan mampu mengendalikan diri mereka kearah yang positif. Selain itu, dijelaskan juga apa yang harus remaja lakukan jika mengalami suatu masalah. Salah satunya pada penyampaian materi remaja diajarkan bagaimana cara mengatasi emosi yaitu dengan relaksasi napas dalam. Setelah penyampaina materi remaja dilatih membuat keterampilan yaitu bouquet bunga dari kertas krep dan bouquet makanan ringan. Remaja terlihat sangat antusias mengikuti latihan keterampilan yang diberikan. Harapannya setelah mengikuti kegiatan ini remaja dapat mengembangkan keterampilan tersebut sebagai mata pencaharian mereka.
