Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh lansia dan menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke jantung terganggu, sehingga dapat menimbulkan komplikasi serius apabila tidak ditangani dengan baik. Faktor usia, gaya hidup tidak sehat, serta penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes turut memperbesar risiko PJK pada masyarakat lanjut usia.
Data nasional menunjukkan bahwa sekitar 36,6% lansia di Indonesia mengalami penyakit jantung koroner, dengan prevalensi yang meningkat seiring bertambahnya usia. Situasi ini mendorong Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) untuk mengambil langkah nyata melalui kegiatan pengabdian dan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Mahasiswa Magister Keperawatan Gerontik FIK UI, Ns. Nuridah, melalui Layanan Tenteram Senior Care, menyelenggarakan penyuluhan kesehatan bertajuk “Tanda dan Perawatan Lansia dengan Penyakit Jantung Koroner”. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu, 17 September 2025 yang berlangsung di Gedung Administrasi Rumah Sakit UI dan dihadiri oleh puluhan lansia, caregiver, keluarga, serta relawan. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar lansia dan keluarga lebih sadar tentang pentingnya pola hidup sehat untuk mengelola penyakit jantung koroner, serta bagaimana cara merawat lansia dengan kondisi tersebut.
Dalam penyuluhan tersebut, Ns. Nuridah memberikan pemaparan mengenai tanda-tanda bahaya penyakit jantung koroner pada lansia. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain nyeri dada, sesak napas, pusing, kelelahan berlebih, serta denyut jantung tidak teratur. Ia menekankan pentingnya keluarga dan caregiver untuk segera mengenali gejala tersebut dan membawa lansia ke fasilitas kesehatan apabila diperlukan.
Selain itu, dijelaskan pula mengenai kapan waktu yang tepat bagi lansia untuk memperoleh perawatan medis, baik secara rutin maupun dalam kondisi darurat. Materi juga mencakup panduan perawatan sehari-hari, seperti aktivitas fisik teratur, pola makan bergizi seimbang, serta pengelolaan stres dan kecemasan.
“Melalui penyuluhan ini, kami berharap lansia dan keluarga lebih memahami tanda-tanda awal penyakit jantung koroner, pentingnya perawatan jantung secara rutin, serta penerapan pola hidup sehat. Dengan edukasi yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung lansia untuk menikmati masa tua yang sehat dan bermakna,” ujar Ns. Nuridah.
Kegiatan ini tidak hanya bersifat satu arah. Para lansia yang hadir diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi penyakit jantung koroner. Beberapa lansia menceritakan perjalanan mereka menjalani pola hidup sehat serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan penyakit.
Keluarga dan caregiver juga turut berbagi cerita mengenai peran mereka dalam mendampingi lansia menjalani pengobatan dan perawatan sehari-hari. Momen ini menjadi ruang refleksi bersama bahwa dukungan sosial dan lingkungan sekitar sangat berperan penting dalam keberhasilan perawatan lansia dengan penyakit jantung koroner.
Di akhir sesi, mahasiswa FIK UI tersebut juga mengingatkan kembali bahwa pengelolaan psikologis lansia tidak kalah penting. Stres, kecemasan, dan depresi dapat memperburuk kondisi jantung, serta memengaruhi efektivitas pengobatan. Karena itu, lansia didorong untuk menjaga kesehatan mental melalui aktivitas menyenangkan, dukungan sosial, serta teknik relaksasi yang membantu mengurangi kecemasan.
Melalui kegiatan ini, FIK UI menegaskan bahwa perawatan lansia dengan penyakit jantung koroner bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, melainkan juga peran aktif keluarga. Edukasi semacam ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan perawatan rutin, sehingga lansia dapat mengurangi risiko komplikasi dan menjalani masa tua dengan lebih berkualitas.
Gedung A Lantai 2, Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok,
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
Jl. Prof. DR. Sudjono D. Pusponegoro, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424, Indonesia.