Diposting di:
Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Alasannya karena keindahan alamnya yang natural, dari sisi pulaunya, pantainya sampai keindahan laut yang beragam. Selain itu, keindahan Labuan Bajo juga dapat terlihat dari beberapa pantainya yang digunakan sebagai spot diving atau snorkeling. Wisatawan dalam negeri maupun luar negeri seringkali membutuhkan pemandu wisata untuk memandu para wisatawan selama di Labuan Bajo. Oleh karena itu, pemandu wisata perlu mengetahui cara berwisata yang aman bagi diri sendiri maupun wisatawan.
Sebagai bentuk penguatan safety culture, civitas akademika dan alumni FIK UI bersama dengan RSUD Komodo Labuan Bajo dan Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat melakukan melakukan pengabdian masyarakat pada pemandu wisata Labuan Bajo dengan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di RSUD Labuan Bajo pada Selasa (13/9).
“Labuan Bajo memang indah, jangan sampai terpukau dengan keindahan tapi kesehatan dan keselamatan diabaikan” begitu tutur Kepala Dinas Pariwisata, Bapak Pius Baut, SE.
Pemandu wisata dianalogikan sebagai “The Soul of Tourism” dan memiliki peran penting dalam kesuksesan kegiatan pariwisata wilayah tersebut. Pemandu wisata di Labuan Bajo merupakan “first person/agent” dalam kondisi wisatawan mengalami keadaan darurat tersebut, sehingga diperlukan wawasan bagi pemandu wisata dalam menangani kondisi tersebut dengan tepat. Tim pengabdi sendiri melakukan perjalanan ke tempat wisata di Labuan Bajo sebagai wisatawan sehingga mampu mengidentifikasi potensi-potensi risiko dan bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan selama melakukan perjalanan wisata. Pemandu wisata memiliki hambatan diantaranya banyak wisatawan yang memaksakan diri melakukan perjalanan wisata di Labuan Bajo. Hal ini memerlukan kerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan dalam melakukan screening kesehatan sebelum melakukan perjalanan dengan menanyakan riwayat kesehatan, melihat dari respon non-verbal, dan mengedukasi pemandu wisata.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) di Labuan Bajo, Bapak Sebastian menyampaikan saat ini Labuan Bajo memiliki 400 pemandu wisata yang memerlukan pelatihan terkait ini. Pada kegiatan ini 13 pemandu wisata di Labuan Bajo yang telah diberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada pemandu wisata. Tim menyampaikan dahulu materi terkait topik pelatihan tersebut, dan kemudian satu-persatu pemandu wisata yang merupakan peserta mensimulasikan kegiatan Bantuan Hidup Dasar (BHD) ke alat peraga dan mempraktikkan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).
“Pemandu wisata sangat antusias dengan kegiatan ini karena kegiatan ini dianggap sangat dibutuhkan oleh pemandu wisata sebagai salah satu keahlian yang perlu dimiliki,” tutur Ns. Shanti Farida Rachmi selaku ketua tim pengabdi dari FIK UI. Para peserta juga sangat mengharapkan kesinambungan dari kegiatan ini. Sebagai wadah untuk berbagi informasi tim pengabdi dan peserta tergabung dalam sebuah group pada media komunikasi untuk berbagi informasi dan diskusi terkait penanganan kesehatan dan keselamatan para wisatawan di Labuan Bajo. Kegiatan ini sepenuhnya didukung penuh oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI.
Bagikan artikel ini:
Gedung A Lantai 2, Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok,
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
Jl. Prof. DR. Sudjono D. Pusponegoro, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424, Indonesia.