Di tengah derasnya arus informasi kesehatan yang belum tentu akurat, kemampuan memilah bukti ilmiah menjadi kebutuhan mendesak. Menjawab tantangan ini, STAND Indonesia bekerja sama dengan The University of Manchester sukses menggelar International Seminar bertajuk “Keeping Bias in Check: An Introduction to Systematic Reviews” secara daring melalui Zoom.

Seminar ini menghadirkan narasumber utama Prof. Peter Bower, Professor of Health Services Research dari University of Manchester, yang menjelaskan peran systematic review sebagai “penyaring fakta” untuk memastikan informasi kesehatan didasarkan pada bukti yang kuat. Metode ini menggabungkan hasil penelitian yang memenuhi kriteria tertentu untuk menjawab pertanyaan riset, sekaligus meminimalkan bias melalui prosedur yang jelas dan terdokumentasi.

“Di era di mana berita kesehatan beredar cepat, systematic review membantu kita membedakan antara opini dan fakta ilmiah,” ujar Prof. Bower.

Acara dibuka oleh Prof. Herni Susanti, Professor in Mental Health Nursing dari Universitas Indonesia, yang menegaskan komitmen STAND Indonesia tidak hanya untuk mengembangkan intervensi sederhana bagi orang dengan kecemasan dan depresi, tetapi juga untuk meningkatkan kapasitas peneliti, mahasiswa, dan masyarakat umum dalam memahami tren riset terkini seperti systematic review. Menurutnya, literasi riset yang baik akan membantu masyarakat menghindari bias informasi sekaligus memperkuat kebijakan berbasis bukti.

Dipandu oleh Dr. Ns. Dwi Cahya Rahmadiyah, M.Kep., Sp.Kep.Kom., Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UI, diskusi berlangsung interaktif dengan 108 peserta dari Indonesia, Inggris, Australia, Taiwan, dan negara lainnya. Mereka berasal dari beragam latar belakang—akademisi, praktisi kesehatan, peneliti, hingga mahasiswa—yang antusias membedah tantangan systematic review.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Cross Cutting Theme (CCT) dalam riset STAND Indonesia yang berlangsung 2022–2026. Hingga kini, sudah 20 seminar CCT terlaksana dengan total partisipasi lebih dari 1.300 orang dari dalam dan luar negeri.

Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan semakin banyak pihak yang paham cara menyaring informasi kesehatan, sehingga kebijakan publik maupun keputusan klinis di Indonesia dapat lebih kokoh berdasar bukti ilmiah.