Selasa, 23 Desember 2014, Widaningsih resmi menjadi doktor keperawatan ke-24 setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Instrumen Pengukuran Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit Tipe A dan B di Indonesia.” Sidang promosi doktor yang berlangsung di FON UI Education Building and Laboratory diketuai oleh Dekan FIK UI, Dra. Junaiti Sahar, M.App.Sc., Ph.D, dengan promotor Prof. Achir Yani S.Hamid, D.N.Sc., Ko-Promotor Prof. Dr. dr. Sudijanto Kamso, SKM dan Dr. dr. Sutoto, M.Kes., serta anggota Dr. dr. Ahmad Watik Pratiknya, Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs., and Kurman Ibrahim, S.Kp., MNS., Ph.D.
Disertasi Wida bertujuan untuk menciptakan instrumen pengukuran kinerja perawat pelaksana ruang perawatan intensif di rumah sakit di Indonesia. Unit perawatan intensif sebagai bagian dari layanan kesehatan yang memiliki karakteristik ruang perawatan berbeda dengan unit lainnya, namun hingga saat ini belum memiliki instrumen untuk mengukur kinerja perawat pelaksana. Sementara, pengukuran kinerja perawat dalam sistem layanan kesehatan merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam upaya meningkatkan kualitas dan citra keperawatan,
Penelitian Wida menggunakan desain research and development, dengan jumlah responden sebanyak 722 perawat pelaksana yang ditentukan dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen yang telah dikembangkan dan diberi nama Instrumen WIDA (Work Performance Instrument of Intensive Care Nurses Direct Assessment) dapat digunakan untuk mengukur kinerja perawat pelaksana di ruang perawatan intensif rumah sakit, sehingga disarankan instrumen WIDA dijadikan acuan kebijakan oleh Direktorat Keperawatan Kementerian Kesehatan untuk penggunaan secara nasional.
Wida yang merupakan staf pengajar di Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Univ. Esa Unggul, lulus dengan predikat sangat memuaskan.