Delegasi keperawatan merupakan salah satu aktifitas kepala ruangan melaksanakan fungsi manajemen dalam pemberian pelayanan keperawatan. Mekanisme delegasi keperawatan yang efektif menjamin kualitas pendelegasian keperawatan. Menyadari hal tersebut, Vivi Yosafianti Pohan, doktor ke-50 dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh model delegasi keperawatan yang efektif dan meningkatkan kualitas pendelegasian keperawatan kepala ruangan.
Vivi telah mempertahankan disertasi dengan judul “Efektifitas Model Delegasi Keperawatan ‘Relactor’ terhadap Kualitas Pendelegasian Keperawatan di Rumah Sakit Roemani Semarang” di hadapan para penguji pada hari Selasa, 10 Januari 2017, pukul 10.00 WIB di FON UI Education Building and Laboratory, Depok.
Sidang tersebut diketuai Dekan FIK UI, Junaiti Sahar, Ph.D., dengan promotor Agung Waluyo, Ph.D. dan Ko-promotor Dewi Irawaty, Ph.D. and dr. Muchtaruddin Mansyur, M.S., Sp.OK., Ph.D. dengan anggota Dr. Wirawan, MSL., Sp.A., MM., M.Si., Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, Dr. Tri Kurniati, M.Kep. and Dr. Besral, SKM., M.Sc.
Pendelegasian keperawatan adalah upaya mutlak yang harus dilakukan oleh seorang kepala ruang pada saat harus menjalankan tugas lain dan terpaksa meninggalkan ruangan. Di antara beberapa tugas lain kepala ruang, ada dua tugas yang harus dilaksanakan secara rutin setiap hari dan minimal dilakukan satu kali sehari, yaitu mengkoordinasikan pelayanan keperawatan dan mengelola praktik klinik.
Melihat fenomena yang ada, Vivi berpendapat belum ada model delegasi keperawatan yang baik dan efektif. Beberapa rumah sakit tempat Vivi melakukan penelitian pendahuluan menunjukkan belum ada standar proses/ pelaksanaan delegasi keperawatan. Dampak yang terjadi tanpa proses delegasi keperawatan yang baik dapat menurunkan kualitas pemberian pelayanan keperawatan. Jika sudah ada model delegasi keperawatan, maka dapat berdampak pada kenyamanan bahkan kepuasan perawat sebagai bawahan maupun perawat sebagai kepala ruang yang dapat mempengaruhi kinerjanya dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.
Penelitian Vivi menghasilkan instrumen delegasi keperawatan yang disebut dokumen “Relactor” dimana isi dan bentuk dokumen ini belum ada di dalam teori delegasi keperawatan dan belum pernah diterapkan di instansi rumah sakit di Jawa Tengah.