Search
Close this search box.

Summer Course

Mahasiswa FIK UI Berpartisipasi dalam Summer Course Internasional: Meningkatkan Kompetensi Lintas Budaya di Dunia Kesehatan

Di tengah globalisasi yang terus berkembang, perawat kini menghadapi tantangan baru: bagaimana memberikan pelayanan kesehatan yang responsif terhadap keragaman budaya. Di sinilah pentingnya pemahaman lintas budaya dalam menghadapi perbedaan sosial, gender, ras, etnis, dan banyak aspek lainnya. Untuk menjawab tantangan ini, 15 mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) mengikuti program kursus musim panas bertajuk “Cultural Diversity in Health Care for Interprofessional Education,” yang diselenggarakan oleh Mahidol University di Bangkok, Thailand.

Program yang berlangsung dari 8 hingga 19 Juli 2024 ini dihadiri oleh 78 mahasiswa dari berbagai universitas ternama di Asia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Huazhong University of Science and Technology (HUST), Kaohsiung Medical University (KMU), Peking Union Medical College (PUMC), dan The University of Hong Kong (HKU). Mereka datang dari beragam latar belakang profesi kesehatan, mulai dari keperawatan hingga teknologi medis, untuk mempelajari bagaimana memahami dan menangani pasien dari berbagai latar belakang budaya.

Selama program, mahasiswa FIK UI berkesempatan berkolaborasi secara intensif dengan peserta lain. Mereka tak hanya memperdalam konsep perawatan transkultural, tetapi juga terlibat dalam diskusi dan simulasi yang melibatkan pasien dengan latar belakang budaya yang berbeda. Pengalaman langsung ini memberikan wawasan berharga tentang pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam menciptakan pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas.

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., memberikan apresiasi tinggi atas partisipasi mahasiswa dalam program ini. “Kami sangat bangga dengan partisipasi mahasiswa FIK UI dalam program ini. Pengalaman lintas budaya yang mereka peroleh tidak hanya memperkaya wawasan mereka, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi perawat yang kompeten dan peka terhadap kebutuhan pasien dari berbagai latar belakang. Di era globalisasi, kemampuan beradaptasi dan kolaborasi lintas profesi dan budaya adalah kunci untuk menghadapi tantangan dalam dunia kesehatan. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut untuk mendukung pengembangan profesionalisme mahasiswa kami secara global,” ujarnya.

Tak hanya berbicara soal teori, program ini juga menjadi ajang pertukaran budaya. Mahasiswa dari berbagai negara saling berbagi pendekatan kesehatan yang digunakan di negara masing-masing. Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membangun persahabatan lintas negara yang memperkuat semangat kebersamaan.

Pengalaman ini akan menjadi bekal penting bagi mahasiswa FIK UI dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompleks dan multikultural. Selain itu, partisipasi mereka dalam program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi budaya dan mendorong praktik kesehatan yang lebih inklusif di masa depan.

Program seperti ini diharapkan terus berlanjut, menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk memahami keragaman global, sekaligus memperkuat kolaborasi antaruniversitas dalam memajukan layanan kesehatan yang berpusat pada kebutuhan pasien dari berbagai latar belakang budaya.

 

Share this article:

en_US