Kegiatan belajar anak di sekolah memerlukan lingkungan yang nyaman dan bebas dari penyakit yang diakibatkan oleh infeksi. Jika terjadi infeksi, banyak kerugian yang akan didapatkan oleh anak tersebut, seperti tidak masuk sekolah, tidak dapat mengikuti pelajaran dan dikucilkan teman karena takut tertular. Upaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya infeksi dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan bangsa dan masyarakat dapat dilakukan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat terutama di lingkungan sekolah. Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Dr. Hanny Handiyani, S.Kp., M.Kep mengambil peran dalam upaya promotif dan preventif ini dengan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di MTs Muhammadiyah 1 Depok dengan judul kegiatan “Strategi Multimodal untuk Memutus Rantai Infeksi pada Anak Sekolah“.
Kegiatan ini berlangsung dari bulan Agustus 2019 hingga Desember 2019. Diharapkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memutus rantai infeksi di lingkungan sekolah dengan menyediakan fasilitas pendukung kebersihan dan kesehatan, memberikan pendidikan kesehatan, melakukan evaluasi terhadap pemahaman dan perilaku bersih dan sehat, menyediakan media pengingat di lingkungan sekolah serta menciptakan iklim keselamatan di sekolah sebagaimana langkah-langkah yang direkomendasikan oleh WHO dalam Strategi Multimodal. Strategi Multimodal terbukti sebagai komponen yang efektif dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi menurut WHO Guidelines.
Perubahan sistem dilakukan dengan perbaikan fasilitas kebersihan tangan, perbaikan tempat pengelolaan sampah, dan perbaikan failitas UKS. Pendidikan dan pelatihan dilakukan dengan memberikan edukasi untuk memutus rantai infeksi di sekolah tentang perilaku sehat untuk mencegah infeksi seperti kebersihan tangan, five moment, etika batuk, dan pengelolaan sampah pada wali kelas dan siswa. Evaluasi dan umpan balik dilakukan dengan melakukan evaluasi pengetahuan dan perilaku memutus rantai infeksi, monitoring kelengkapan fasilitas pendukung, persepsi dan pengetahuan sambil memberikan umpan balik hasil. Pengingat di lingkungan dilakukan dengan mendorong dan mengingatkan masyarakat sekolah tentang pentingnya upaya memutus rantai infeksi dengan membuat media pengingat seperti poster kebersihan tangan, five moment kebersihan tangan, etika batuk, pengelolaan sampah, perilaku sehat, dan menyusun buku Strategi Multimodal untuk memutus rantai infeksi pada anak sekolah. Peningkatan iklim keselamatan dilakukan dengan memilih Duta Sehat Sekolah dari siswa sebagai role model kesadaran perilaku sehat untuk memutus rantai infeksi dan menerapkan sistem reward di sekolah.
Target yang dicapai dalam penerapan Strategi Multimodal ini adalah terbentuknya Duta Sehat Sekolah sebagai motivator yang mempunyai pengetahuan, afeksi, ketrampilan Strategi Multimodal untuk memutus rantai infeksi di sekolah, tertransformasinya kesadaran, komitmen, kemauan, pengetahuan, afeksi pihak sekolah dan siswa tentang Strategi Multimodal untuk memutus rantai infeksi di sekolah, ermobilisasinya pihak sekolah dan siswa untuk berpartisipasi dalam penerapan Strategi Multimodal untuk memutus rantai infeksi di sekolah, perbaikan fasilitas kebersihan dan kesehatan di sekolah sebagai upaya untuk memutus rantai infeksi di sekolah, adanya media pengingat di lingkungan sekolah sebagai upaya untuk memutus rantai infeksi, dan terciptanya iklim keselamatan di sekolah sebagai upaya untuk memutus rantai infeksi.