Search
Close this search box.

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang dapat dikendalikan. Upaya pengendalian dapat berjalan efektif bila dilandasi oleh tingginya kesadaran Diabetisi (penderita diabetes) akan penyakitnya termasuk dalam memantau kadar glukosa. Alat yang digunakan untuk monitoring kadar glukosa darah sesuai dengan standar Food and Drug Administration (FDA) saat ini adalah pemeriksaan dengan perangkat pemantauan glukosa darah minimal invasif, yaitu glukometer melalui penusukkan jari untuk mengambil sampel darah.

Metode monitoring gula darah dengan mengambil sampel darah menjadi masalah tersendiri bagi Diabetisi. Banyak orang yang tidak suka menggunakan benda tajam dan melihat darah, lalu terdapat risiko infeksi, dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan jika dilakukan dalam waktu yang lama. Selain itu perangkat glukometer ini terkadang tidak dapat memberikan gambaran yang jelas saat terjadi hipoglikemia (kadar gula darah rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi), karena hasil pengukuran tidak tercatat.

Menyadari hal tersebut, Yani Sofiani, doktor ke-52 dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan Disease Awareness Diabetisi melalui pengembangan model konsep pengelolaan diri menggunakan alat pendeteksi kadar glukosa darah non-invasif invasif dengan sensor Near Infra Red 940 nm dengan alat glukometer (finger stick) sebagai gold standard. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil Uji Sensitivitas alat non invasif sebesar 98 % dan nilai Spesifisitas 90.5 %.

Yani telah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Konsep Pengelolaan Diri Diabetisi untuk Meningkatkan Disease Awareness (Model SOFIANI) Menggunakan Alat Pendeteksi Dini.” Sidang tersebut berlangsung pada Selasa, 9 Mei 2017, pukul 10.00 WIB di FON UI Education Building and Laboratory, Depok.

Sidang tersebut diketuai Dekan FIK UI, Junaiti Sahar, Ph.D., dengan promotor Prof. Dra. Elly Nurachmah, M.App.Sc., D.N.Sc. dan Ko-promotor Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA. and dr. Muchtaruddin Mansyur, MS., Sp.OK., Ph.D. dengan anggota Agung Waluyo, S.Kp., MSc., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Busono Soerowirdjo, Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, MLS., Ph.D., and Dr. dr. E. M. Yunir, Sp.PD-KEMD.

Yani, yang juga merupakan staf pengajar di FIK Universitas Muhammadiyah Jakarta ini lulus dengan nilai sangat memuaskan. Yani berharap manajemen keperawatan untuk menetapkan kebijakan agar model SOFIANI ini dapat digunakan sehingga terwujud asuhan yang berkesinambungan.

en_US