Di tengah tuntutan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang cepat, aman, dan berbasis bukti, Program Studi Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menyelenggarakan webinar nasional bertajuk “The 1st MEDINERS: Medical Surgical Nursing Events and Seminars 2025” pada 26–27 Juli 2025 secara daring.
Mengangkat tema “Kolaborasi Inovasi dan Evidence-Based Nursing untuk Optimalisasi Mutu Asuhan Keperawatan di Era Society 5.0”, kegiatan ini menjadi respon nyata terhadap kebutuhan layanan keperawatan masa kini—yang tidak hanya menuntut kompetensi klinis tinggi, tetapi juga inovasi dan kemampuan adaptasi terhadap teknologi serta dinamika pasien yang semakin kompleks.
Acara ini diselenggarakan oleh Program Studi Ners Spesialis KMB FIK UI, bekerja sama dengan Nursing Training Center (NTC) FIK UI dan Lembaga Pusat Peningkatan Mutu Indonesia (LPPMI), serta didukung oleh berbagai sponsor seperti Villa Margo Batu Malang, Heartflow, Bulan Bali, Medical X Corporate, Bu Nur Pelaminan, Klinik Utama Us Pekanbaru, Devananta Care Bali, dan Bismillah Broer Flower and Gift.
Dengan lebih dari 1.000 peserta yang hadir dari seluruh Indonesia—terdiri atas perawat klinis, akademisi, mahasiswa keperawatan, hingga praktisi profesional—webinar ini menjadi ajang penguatan kapasitas dan berbagi pengalaman nyata dalam praktik keperawatan berbasis bukti. Peserta juga mendapatkan 10 satuan kredit profesi (SKP) sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi aktif mereka.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan 16 narasumber dari Mahasiswa Ners Spesialis KMB FIK UI angkatan 2024, serta dua dosen ahli FIK UI. Seluruh sesi webinar dirancang untuk menjawab persoalan yang dekat dengan praktik klinis perawat di lapangan—mulai dari penerapan evidence-based practice (EBP), pemanfaatan teknologi, hingga pengembangan inovasi pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien.
Ketua panitia, Ns. Ngakan Nyoman Rai Bawa, M.Kep., Sp.Kep.MB, dalam sambutannya menekankan urgensi perubahan paradigma dalam praktik keperawatan.
“Kita harus visioner dan solutif. Kita harus mengubah praktik menjadi bukti dan bukti menjadi praktik yang berdampak,” ujarnya.
Dekan FIK UI, Prof. Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, S.Kp., MARS, FISQua, CHAE, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini:
“Kegiatan ini merupakan tonggak awal bagi Mahasiswa Ners Spesialis KMB dalam memperkenalkan EBN dan inovasi yang dapat meningkatkan mutu layanan keperawatan. Saya sangat bangga atas semangat, kerja cerdas, dan kekompakan panitia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Ners Spesialis KMB, Dr. Riri Maria, S.Kp., MANP, menyampaikan harapannya agar semangat inovasi ini terus tumbuh bahkan setelah peserta menyelesaikan masa studi:
“Semoga semangat untuk terus belajar, meneliti, dan berinovasi tetap menyala meskipun fase sebagai residen telah usai. Teruslah menjadi pribadi yang unggul dan impactful,” ungkapnya.
Hari pertama menampilkan Dr. Debie Dahlia, S.Kp., MHSM, dengan topik “Penerapan Evidence-Based Practice dalam Asuhan Keperawatan Medikal Bedah”. Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa perawat saat ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan pengalaman atau kebiasaan praktik masa lalu.
“Asuhan keperawatan membutuhkan pendekatan yang ilmiah, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan. Maka pendekatan evidence-based practice ini hadir bukan sebagai teori, tapi sebagai bentuk tanggung jawab profesi,” tegasnya.
Sesi berikutnya dalam webinar dilanjutkan dengan presentasi case report oleh Ns. Afiif Ahmidati, M.Kep., Sp.Kep.MB, yang kemudian disusul dengan parade Evidence-Based Nursing (EBN) yang melibatkan tujuh peminatan utama dalam keperawatan medikal bedah. Pemaparan dari masing-masing peminatan disampaikan oleh perwakilan mahasiswa spesialis, yakni Ns. Neniek Kurnianingsih, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan respirasi, Ns. Natallina Sianturi, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan gastrohepatobilier, Ns. Vitta Margareth Philipus, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan perkemihan, serta Ns. Syahru Ramadhan, M.Kep., Sp.Kep.MB yang mewakili peminatan muskuloskeletal. Selain itu, turut tampil Ns. Josua Edison, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan kardiovaskuler, Ns. Elya Sespa, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan neurologi, dan Ns. Elviera Djuma, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan endokrin. Setiap narasumber menyampaikan hasil kajian dan praktik berbasis bukti sesuai dengan fokus keilmuan masing-masing, memperkuat semangat penerapan evidence-based practice dalam layanan keperawatan medikal bedah.
Acara dipandu oleh MC Ns. Fitri Susilowati, M.Kep., Sp.Kep.MB dan dimoderatori oleh Ns. Dewa Ayu Ari Rama Dewi, M.Kep., Sp.Kep.MB, Ns. Heru Nurinto, M.Kep., Sp.Kep.MB, Ns. Dian Herdiana, M.Kep., Sp.Kep.MB, serta Ns. Qurrata Aini, M.Kep., Sp.Kep.MB.
Hari kedua diisi dengan materi dari Dr. I Made Kariasa, S.Kp., M.M., M.Kep., Sp.KMB, yang mengangkat tema “Penggunaan Teknologi dan Inovasi dalam Keputusan Klinis Keperawatan Medikal Bedah”. Ia memperkenalkan Prototipe SENDIKA (Sensor Digital Kariasa)—sebuah inovasi berbasis teknologi untuk mendeteksi faktor risiko stroke berulang.
“Teknologi dan inovasi dalam keperawatan medikal bedah berperan penting dalam meningkatkan efisiensi, kualitas perawatan, serta keselamatan pasien,” jelasnya.
Sesi berikutnya adalah Ners Work and Inspire yang dibawakan oleh Ns. Muchammad Ardi Putrawardana, M.Kep., Sp.Kep.MB, yang memberikan motivasi dan refleksi atas perjalanan profesional sebagai perawat spesialis. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan parade proyek inovasi yang menampilkan karya-karya unggulan dari tujuh peminatan dalam bidang keperawatan medikal bedah. Para pembicara yang terlibat antara lain Ns. Ketut Holifah, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan kardiovaskuler, Ns. Dewa Ayu Ari Rama Dewi, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan respirasi, Ns. Jendri Darmanto, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan neurologi, Ns. Nurul Hendayani, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan muskuloskeletal, Ns. Anies Dewi, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan endokrin, Ns. SH Septyanti HS, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan gastrohepatobilier, serta Ns. Samrotul Fuadah, M.Kep., Sp.Kep.MB dari peminatan perkemihan. Masing-masing narasumber memaparkan inovasi keperawatan yang dikembangkan berdasarkan pengalaman praktik klinis dan kebutuhan pasien, menunjukkan bagaimana perawat spesialis dapat menjadi penggerak perubahan dan solusi di lapangan.
Webinar ini mendapat sambutan positif dari peserta yang menilai bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, memperkaya wawasan, serta memperkuat semangat profesionalisme. Banyak yang berharap agar MEDINERS dapat menjadi agenda rutin untuk memperkuat kompetensi perawat Indonesia di era yang menuntut respons cepat dan tepat.
Keberhasilan The 1st MEDINERS membuktikan bahwa sinergi antara akademisi, praktisi, dan mahasiswa dapat menciptakan ruang ilmiah yang berdampak nyata—bukan hanya di lingkungan akademik, tetapi langsung menjawab kebutuhan masyarakat akan asuhan keperawatan yang bermutu, inovatif, dan berpihak pada keselamatan pasien.
Gedung A Lantai 2, Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok,
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
Jl. Prof. DR. Sudjono D. Pusponegoro, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424, Indonesia.