FIK UI Dukung Kesejahteraan Lansia Melalui Inovasi dan Riset di Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2025

Posted in:

4 June 2025

Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 tahun 2025, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan lansia melalui keterlibatan aktif dalam acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Perawat Gerontik Indonesia (IPEGERI). Acara ini dilaksanakan pada 31 Mei 2025 di Sasana Tresna Wredha (STW) Ria Pembangunan, Cibubur, dengan melibatkan berbagai institusi pendidikan keperawatan, layanan kesehatan lansia, Puskesmas, serta dukungan dari sponsor.

Fokus utama kegiatan ini adalah pemberdayaan dan pemeriksaan kesehatan bagi lansia, meliputi deteksi dini melalui pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol, serta skrining HIV, tuberkulosis (TB), inkontinensia urine, dan tingkat fungsi kognitif.

Klaster Riset FIK UI: Hadir untuk Lansia, Hadir untuk Masa Depan

Sebagai bagian dari kontribusi aktif FIK UI, Klaster Riset Active Aging and Lifelong Wellness, sebagai salah satu kelompok riset di FIK UI, turut membuka stan edukatif yang menjadi magnet bagi para peserta. Klaster ini menyelenggarakan berbagai skrining kesehatan yaitu skrining inkontinensia urine serta skrining kekuatan otot dasar panggul, menggali harapan lansia terhadap masa depan, serta menghadirkan permainan interaktif seperti puzzle, congklak, dan menyusun gelas yang dirancang untuk menjaga mobilitas dan fungsi kognitif lansia. Tidak hanya tim Klaster Riset Active Aging and Lifelong Wellness yang berperan aktif, mahasiswa dari jenjang sarjana maupun program magister dengan peminatan Keperawatan Gerontik juga turut dilibatkan dalam kegiatan ini. Keterlibatan mereka menjadi bagian penting dari proses pembelajaran berbasis pengalaman nyata sekaligus bentuk kontribusi langsung dalam mendukung kesejahteraan lansia di masyarakat.

“Melalui keikutsertaan ini, kami ingin memperkenalkan berbagai inovasi riset kami kepada masyarakat, sekaligus mengumpulkan masukan dan harapan dari para lansia agar riset kami semakin relevan dan berdampak,” ujar Dr. Etty Rekawati, S.Kp., MKM, Ketua Klaster Riset Active Aging and Lifelong Wellness.

FIK UI melalui klaster risetnya telah mengembangkan berbagai inovasi yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup lansia. Kontribusi riset-riset di FIK UI dalam mendukung kualitas hidup lanjut usia (lansia) sangat signifikan dan bersifat multidimensional seperti Deteksi Dini dan Pencegahan Masalah Kesehatan Lansia, Pemberdayaan keluarga Komunitas dan Kader Kesehatan dalam peningkatkan Kesehatan lansia, Intervensi Inovatif untuk Mobilitas dan Kognitif, Edukasi Kesehatan dan Promosi Gaya Hidup Sehat.

Meski menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan, klaster riset ini tetap konsisten menjalankan program-program berkelanjutan. Di antaranya adalah penyusunan roadmap penelitian klaster riset, Pelatihan Berkelanjutan bagi keluarga, caregiver, Kader dan Tenaga Kesehatan, Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset, Pengembangan Teknologi Intervensi Lansia, Klinik Lansia dan Kolaborasi Lintas Sektor, Sosialisasi dan Diseminasi Hasil Riset ke Publik.

Dalam menghadapi isu-isu lanjut usia yang semakin kompleks, kolaborasi antar institusi menjadi kekuatan utama FIK UI. Dengan menggandeng berbagai mitra akademik, profesional, dan komunitas, FIK UI memperluas dampak programnya baik dalam skala lokal maupun nasional.     

Di sisi pendidikan, FIK UI terus mempersiapkan tenaga profesional yang unggul melalui integrasi materi kurikulum keperawatan gerontik, pendidikan lanjut dan spesialis, serta praktik lapangan di komunitas. Hal ini dilakukan untuk mencetak lulusan yang unggul dan impactful dalam menjawab tantangan keperawatan masa kini dan masa depan.

Melalui kegiatan ini, FIK UI juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memperhatikan lansia sebagai penjaga nilai dan sejarah keluarga serta masyarakat. “Kesejahteraan lansia adalah cerminan masyarakat yang beradab. Kesejahteraan lansia bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga menjadi tugas kolektif seluruh elemen masyarakat. Dengan memperhatikan kesehatan fisik, mental, dan sosial lansia, kita sedang membangun budaya masyarakat yang inklusif, beradab, dan berkelanjutan” tutup Etty.

Share this article:

en_US