Search
Close this search box.

Cedera tertusuk jarum suntik (CJS)/ needle stick injury/ percutaneous injuries/ tusukan tak sengaja oleh jarum pada kulit merupakan hazard mekanik patogen yang menjadi ancaman perawat saat bekerja. Alat pelindung diri (APD) dapat melindungi kulit dari kontak dengan cairan tubuh yang berpotensi menular, namun APD mudah ditembus jarum. Ancaman insiden tersebut juga dialami oleh mahasiswa keperawatan saat praktik klinik menggunakan jarum suntik di wahana praktik.

Kesadaran mahasiswa untuk selalu waspada dan mencegah CJS selama praktik sangat diperlukan, terutama pada saat praktik klinik mandiri tanpa disupervisi pembimbing. Pelayanan kesehatan membutuhkan tenaga kesehatan yang dapat memberikan perawatan dengan aman dan upayanya  dimulai sejak dari pendidikan. Perilaku mencegah CJS perlu dilatih selama studi di institusi pendidikan dan saat praktik di wahana praktik.

Menyadari hal tersebut, Hanny Handiyani, doktor ke-51 dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan Model Pembelajaran berbasis Keselamatan (MPbK) untuk membentuk perilaku mencegah CJS mahasiswa keperawatan di wahana praktik. Menurut Hanny, beberapa upaya untuk mengurangi CJS telah ditetapkan namun panduan khusus untuk mahasiswa belum ada.

Hanny telah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Pembelajaran berbasis Keselamatan untuk Membentuk Perilaku Mencegah Cedera Jarum Suntik Mahasiswa Keperawatan di Wahana Praktik.” Sidang tersebut berlangsung pada Selasa, 10 Januari 2017, pukul 14.00 WIB di FON UI Education Building and Laboratory, Depok.

Sidang tersebut diketuai Dekan FIK UI, Junaiti Sahar, Ph.D., dengan promotor Prof. Dr. dr. L. Meily Kurniawidjaja, M.Sc., Sp.Ok. dan Ko-promotor Dewi Irawaty, Ph.D. and Dr. Dra. Rita Damayanti, MSPH. dengan anggota Dr. Enie Novieastari, S.Kp., MSN., Dr. dr. Sutoto, M.Kes., Dr. Krisna Yetti, S.Kp., M.App.Sc., and Prof. Dra. Elly Nurachmah, S.Kp., M.App.Sc., DNSc.

Dari hasil penelitian, Hanny yang juga merupakan staf pengajar di Departemen Dasar Keperawatan & Keperawatan Dasar FIK UI ini mengetahui bahwa insiden CJS dapat ditekan menggunakan MPbK1 (nol insiden), sehingga dapat disimpulkan MPbK mampu mencegah CJS mahasiswa keperawatan. Hanny berharap agar rumah sakit dan komunitas sebagai wahana praktik serta institusi pendidikan keperawatan dapat menetapkan kebijakan pencegahan CJS bagi mahasiswa keperawatan dan perawat yang praktik untuk menggunakan MPbK 1.

en_US