Promosi Doktor

Doktor FIK UI Hadirkan Model ICHSAN, Solusi Komprehensif Atasi Gangguan Kerja Shift Perawat

Diposting di:

26 Juni 2025

Depok, 26 Juni 2025 – Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) kembali menegaskan posisinya sebagai pionir dalam menghasilkan riset keperawatan yang inovatif dan berdampak nyata bagi kesejahteraan tenaga kesehatan. Hari ini, Kamis, 26 Juni 2025, Ichsan Rizany berhasil meraih gelar Doktornya melalui disertasi berjudul “Pengaruh Model Intervensi Scheduling, Healthy Sleep, and Napping (ICHSAN) terhadap Shift Work Disorder (SWD), Kualitas Tidur, Kelelahan, Kepuasan Kerja, dan Perilaku Berisiko Perawat Shift.” Penelitian ini menawarkan solusi penting untuk meningkatkan kualitas tidur perawat shift dan meminimalkan risiko dalam pelayanan kesehatan.

Sidang promosi doktor ini dipimpin oleh Prof. Yeni Rustina, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D dengan bimbingan Promotor Dr. Hanny Handiyani, S.Kp., M.Kep dan Ko-Promotor Hening Pujasari, S.Kp., M. Biomed., MANP., Ph.D. serta Dr. Dadan Erwandi, S.Psi., M.Si.

Perawat yang bekerja dalam sistem shift, terutama shift malam atau shift bergantian, adalah tulang punggung pelayanan kesehatan. Namun, profesi ini datang dengan tantangan besar: mereka sangat rentan mengalami Shift Work Disorder (SWD), yaitu gangguan tidur yang disebabkan oleh jam kerja tidak teratur. Kondisi ini seringkali diikuti oleh kualitas tidur yang buruk, kelelahan kronis, penurunan kepuasan kerja, dan bahkan meningkatkan risiko perilaku berbahaya atau human error yang bisa fatal dalam merawat pasien. Mengatasi masalah ini sangat krusial untuk memastikan keamanan perawat dan keselamatan pasien.

Melihat urgensi tersebut, disertasi Ichsan Rizany menghadirkan sebuah terobosan: Model Intervensi Scheduling, Healthy Sleep, and Napping (ICHSAN). Model ini merupakan pendekatan komprehensif yang dirancang untuk mengatasi berbagai masalah yang dialami perawat shift, dengan fokus pada jadwal dinas  yang sehat, kesehatan tidur yang optimal, dan pentingnya lelap sejenak di dinas malam saat bekerja (napping).

Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method yang dimulai dari penelitian kualitatif, pengembangan model, diakhiri penelitian kuantitatif. Dimulai dengan penelitian kualitatif yang melibatkan 19 partisipan untuk memahami pengalaman perawat shift. Hasilnya, teridentifikasi 10 tema yang menjadi dasar pengembangan model. Tahap selanjutnya adalah pengembangan Model ICHSAN itu sendiri, yang melibatkan masukan dari 3 pakar, dan dituangkan dalam bentuk buku model, panduan, buku kerja, buku evaluasi, dan SOP untuk implementasi oleh kepala ruangan dan perawat shift.

Tahap terakhir adalah uji coba Model ICHSAN pada 132 perawat yang dibagi menjadi 3 kelompok di rumah sakit pendidikan di Depok dan Banjarbaru. Penelitian ini juga dilakukan pada 3 waktu berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Model ICHSAN memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap penurunan SWD (p=0,026), peningkatan kualitas tidur (p=<0,001), penurunan tingkat kelelahan kerja (p=0,026) dari waktu ke waktu. Kepuasan kerja cenderung meningkat dan perilaku berisiko cenderung turun meskipun tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini dikarenakan penurunan SWD, kelelahan, dan peningkatan kualitas tidur ini secara tidak langsung dapat mencegah perilaku berisiko pada perawat dan mengurangi kejadian human error.

Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa Model ICHSAN terbukti efektif dalam mengatasi masalah Shift Work Disorder, kelelahan kerja, dan kualitas tidur perawat shift di rumah sakit. Model ini sangat direkomendasikan untuk diadopsi sebagai intervensi standar untuk meningkatkan kesehatan perawat, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kualitas dan keamanan pelayanan pasien.

Dalam pencapaian akademiknya, Ichsan Rizany berhasil meraih IPK sempurna 4.00 dan dinyatakan lulus dengan predikat summa cum laude—sebuah prestasi luar biasa yang mencerminkan konsistensi, integritas, dan kualitas keilmuan yang tinggi.

Keberhasilan disertasi Ichsan Rizany ini mengukuhkan komitmen FIK UI untuk terus menjadi institusi keperawatan yang unggul dan berdampak. Melalui riset-riset inovatif seperti Model ICHSAN, FIK UI tidak hanya menyumbangkan pengetahuan baru, tetapi juga menawarkan solusi praktis yang relevan dan dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kesehatan, serta menjamin keselamatan dan kualitas pelayanan pasien di seluruh Indonesia. FIK UI terus mendorong lulusan yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga mampu berinovasi dan berkontribusi signifikan bagi kemajuan ilmu keperawatan global.

Bagikan artikel ini:

id_ID