Di tengah meningkatnya ancaman kanker payudara dan kanker serviks yang semakin nyata di kalangan perempuan Indonesia, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) mengambil langkah konkret melalui program pengabdian masyarakat bertajuk “Pemberdayaan Sivitas Akademik UI untuk Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker pada Perempuan.” Kegiatan yang mengusung tema “Hadapi Kanker Payudara dan Serviks dengan CINTA (Cegah, IdeNtifikasi, Tanggap, dan Atasi)” ini dilaksanakan dalam dua sesi terintegrasi pada 29 Oktober dan 6 November 2025 di lingkungan kampus Universitas Indonesia, Depok. Program ini berhasil menarik 170 peserta yang terdiri atas sivitas akademika UI dan masyarakat umum dari wilayah Jabodetabek.
Berbeda dengan kegiatan penyuluhan biasa, program ini dirancang tidak hanya untuk memberikan informasi, tetapi juga mengajak peserta terlibat langsung dalam tindakan nyata pencegahan dan deteksi dini. Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Dr. Dewi Gayatri, S.Kp., M.Kes, menegaskan bahwa keberhasilan program ini lahir dari kolaborasi lintas sektor yang kuat.
“Komitmen kami adalah memberikan manfaat langsung dan berkelanjutan. Sinergi antara akademisi, mitra industri seperti Kimia Farma, dan fasilitas kesehatan primer seperti Puskesmas Mampang Depok memungkinkan kami memberikan layanan yang lebih luas dan komprehensif kepada masyarakat,” ujarnya dalam sambutannya pada sesi kedua.
Program ini menghadirkan rangkaian panel interaktif yang mempertemukan para pakar dan pengajar senior keperawatan onkologi dari FIK UI. Panel kanker serviks diisi oleh Prof. Yati, Dr. Tri Budi, Dr. Riri Maria, S.Kp., MANP, dan Dr. Hanny Handiyani yang membahas pentingnya vaksinasi HPV, faktor risiko, serta langkah-langkah deteksi dini yang efektif. Sementara itu, panel kanker payudara menghadirkan kolaborasi kepakaran dari Dr. Dewi Gayatri, Dr. Allenidekania, Prof. Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D., Dr. Ns. Chiyar Edison, S.Kep., M.Sc., dan Dr. Tuti Nuraini yang secara mendalam membahas langkah pencegahan serta cara mengenali gejala sejak dini. Melalui sesi tanya jawab yang interaktif, peserta dapat berkonsultasi langsung dengan para ahli, membedah mitos, dan menepis kekhawatiran yang selama ini kerap menjadi penghalang bagi perempuan untuk melakukan pemeriksaan dini.
Mengusung konsep parallel session, peserta kegiatan bergantian mengikuti penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan komprehensif. Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan layanan pemeriksaan dasar seperti pengecekan tekanan darah, berat badan, tinggi badan, serta tes darah sederhana untuk mengetahui kadar gula darah, kolesterol, asam urat, dan hemoglobin. Selain itu, peserta juga berkesempatan melakukan praktik langsung SADARI (Periksa Payudara Sendiri) menggunakan alat peraga atau phantom, sehingga mereka mampu memahami langkah-langkah deteksi mandiri secara tepat. Pada sesi pertama, panitia menyediakan layanan Pap Smear bekerja sama dengan Kimia Farma.
Sedangkan di sesi kedua, layanan tersebut diperluas menjadi lebih komprehensif dengan menghadirkan tiga metode deteksi sekaligus, yaitu Pap Smear, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA Test), dan tes HPV DNA yang didukung penuh oleh tim medis dari Kimia Farma dan Puskesmas Mampang. Jumlah peserta yang meningkat signifikan di sesi kedua menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan dini kanker.
Program ini tidak berhenti pada kegiatan skrining saja, tetapi juga dirancang agar memiliki dampak jangka panjang di masyarakat. Setiap peserta diajak berkomitmen menjadi Duta CINTA agen perubahan yang akan menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan deteksi dini kepada minimal tiga perempuan lain di lingkungan mereka. Sebagai bentuk dukungan, peserta menerima participant kit berisi buku saku edukatif “CINTA” yang berisi panduan praktis dalam melakukan pencegahan dan deteksi dini kanker payudara serta serviks di rumah. Upaya ini diharapkan menciptakan efek bola salju, di mana edukasi kesehatan menyebar lebih luas melalui jaringan personal yang lebih dekat dan relevan dengan masyarakat.
Melalui gerakan CINTA, FIK UI menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan keperawatan yang tidak hanya fokus pada pengajaran akademik, tetapi juga pada advokasi kesehatan masyarakat berbasis pemberdayaan. Inisiatif ini mencerminkan kepedulian akademisi terhadap upaya penurunan angka kanker di Indonesia, sekaligus menguatkan posisi perawat sebagai garda terdepan dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Dengan semangat kolaboratif antara dunia akademik, industri, dan layanan kesehatan primer, FIK UI terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan masyarakat yang lebih sadar, tanggap, dan berdaya dalam menjaga kesehatannya.