Saat ini, di Indonesia terjadi peningkatan jumlah remaja yang terinfeksi HIV. Adanya rasa keingintahuan yang tinggi pada remaja menjadi salah satu faktor resiko terjerumus ke perilaku seksual bebas yang dapat berdampak pada terinfeksi HIV/AIDS. Pemberian bekal edukasi dini pada remaja terkait HIV/AIDS dapat menjadi salah satu upaya pencegahan penularan HIV/AIDS ke remaja. Sehingga, dalam upaya promosi dan pendidikan kesehatan, tentu perlu adanya inovasi untuk meningkatkan atensi dan ketertarikan remaja untuk menerima edukasi.
Menjawab masalah tersebut Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menciptakan suatu inovasi yang terinspirasi dari tokoh wayang, yaitu sebuah permainan Kartu Atraktif “RAMA SHINTA” sebagai material yang dapat digunakan oleh guru dan remaja di sekolah untuk edukasi pencegahan penularan HIV pada remaja. Tim pengabdi diketuai oleh Sri Yona S.Kp., M.N., PhD. dengan anggota tim pengusul lainnya yang terdiri dari dosen dan mahasiswa diantaranya yaitu Prof. Dra. Elly Nurachmah; M.App.Sc. DNSc; Prof. Dr. Yati Afiyanti, S.Kp., M.N; Rita Ismail, PhD; Ananda Putri Widianingsih, Arzeti Ayu Cendekia, Azriel Bima Putra Anugrah, Clara Caroline, Rochmad Nur Ihsan, dan Tika Febriyana.
Penamaan kartu atraktif dengan “RAMA SHINTA” terinspirasi dengan kisah pewayangan. Tokoh Rama adalah seorang pangeran yang menjunjung tinggi kebenaran dan bijak dalam setiap perbuatan yang dilakukannya. Sedangkan sosok Shinta adalah seorang putri dengan kesabaran dan kecantikan yang luar biasa. Selain itu, Rama dan Shinta merupakan sepasang kekasih yang saling menjaga diri satu sama lain, baik dalam bertindak, selektif dalam kawan lawan, berpendidikan, serta bijak dalam bertindak dan menjalin hubungan. Sehingga, penamaan kedua tokoh ini dapat dijadikan gambaran harapan dari tim pengabdi bagi siswa/i terutama bersikap bijak dalam bertindak dan bergaul sebagai upaya pencegahan penularan HIV untuk menghindari terjadinya pergaulan negatif seperti seks bebas hingga narkoba.
Pengimplementasian dari “RAMA SHINTA” ini dilaksanakan di Lapangan SMAN 1 Depok yang diikuti oleh 600 siswa/i dan 15 guru pada tanggal 31 Agustus 2023. Kegiatan ini, diawali dengan pemberian materi terkait penularan dan pencegahan HIV/AIDS pada remaja oleh Sri Yona S.Kp., M.N., PhD. Selanjutnya, para peserta mendapatkan pemaparan materi mengenai upaya mencapai perilaku remaja yang sehat oleh Prof. Dra. Elly Nurachmah. Tim juga memfasilitasi e-leaflet yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja oleh para peserta sebagai bentuk upaya mendidik dan memberdayakan guru sehingga dapat memberikan informasi yang akurat kepada siswa untuk mencegah perilaku seksual bebas, fakta dan mitos HIV/AIDS agar para remaja generasi penerus bangsa terhindar dari penularan HIV/AIDS.
“Sebagai seorang educator, tentunya kita perlu terobosan berbagai metode edukasi kesehatan bagi remaja yang inovatif dan sesuai dengan gaya belajar pada masa pertumbuhan remaja. Sehingga, dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu membantu meningkatkan pengetahuan terkait pencehagan HIV dan kesehatan reproduksi remaja”, jelas Sri Yona.
Setelah sesi edukasi, tim pengabdi memulai permainan Kartu Atraktif “RAMA SHINTA” pada Kamis, 7 September 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 siswa/i serta beberapa guru dari SMAN 1 Depok dengan penuh antusias. Cara memainkan kartu inii adalah setiap peserta akan memilih satu kartu berisikan pertanyaan yang bernilai +1 sampai +5, kartu tantangan bernilai +10, kartu bonus dan kartu zonk. Setiap individu/kelompok diperkenankan berpikir selama 5 detik untuk menjawab pertanyaan pada kartu. Jika tidak menjawab/salah, dioper ke kelompok/individu lain secara rebutan. Selama permainan, siswa tampak semangat dalam memperebutkan poin-poin yang ada pada kartu.
Di sesi akhir permainan, beberapa peserta siswa menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti permainan Kartu Atraktif “RAMA SHINTA” tersebut. “Sangat seru, permainannya sangat menantang. Selain seru dan menantang, kita juga jadi belajar dan mengingat kembali dari materi yang telah disampaikan minggu kemarin. Menurut saya kartu ini sangat penting untuk mengedukasi dengan cara yang lebih seru kepada siswa-siswa remaja. Saran saya permainan bisa dapat lebih lama lagi waktu dari permainannya dengan soal yang lebih bervariasi karena sangat seru dan kreatif” ujar Raja Mulyo, salah satu siswa dari peserta tersebut.
Sejalan dengan pernyataan dan antusiasme para siswa/i, tim berharap permainan Kartu Atraktif “RAMA SHINTA” benar-benar dapat menjadi suatu media inovasi untuk mencegah penularan HIV/AIDS pada remaja dengan menyenangkan serta mudah dipahami. Sehingga, tim pengabdi memberikan satu set kartu atraktif “RAMA SHINTA” untuk dimanfaatkan bagi sekolah khususnya guru BK dalam memberikan edukasi ke setiap kelas. Besar harapan, dengan adanya kartu atraktif “RAMA SHINTA” ini, pihak sekolah dalam hal ini para guru dapat dengan mudah menarik perhatian siswa/i nya untuk mencari tahu lebih dalam lagi terkait HIV/AIDS dan pencegahannya pada remaja.
Gedung A Lantai 2, Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok,
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
Jl. Prof. DR. Sudjono D. Pusponegoro, Kampus UI Depok, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16424, Indonesia.