Menurut data WHO (2019), skizofrenia yang merupakan gangguan mental kronis telah menyerang sekitar 20 juta orang di seluruh dunia. Skizofrenia merupakan psikosis, yaitu kondisi kejiwaan yang ditandai oleh distorsi berpikir, persepsi, emosi, bahasa, rasa diri, dan perilaku.
Menjawab tantangan ini, Fakultas Ilmu Keperawatan bekerjasama dengan University of Manchester, Inggris untuk melakukan penelitian tentang “Reducing Relapse for People with Schizophrenia in Jakarta and Bogor, Indonesia: Developing a culturally-relevant, evidence-based Family Intervention (FUSION)’’.
Penelitian ini merupakan sebuah kemitraan dalam rangka menyelesaikan masalah terkait Skizofrenia yang saat ini tengah dihadapi di Indonesia. Peneliti utama dalam penelitian ini adalah Dr. Laoise Renwick (University of Manchester ) dan Herni Susanti, S.Kp., M.N., Ph.D (Universitas Indonesia).penelitian kerjasama ini di damai oleh the Medical Research Center UK.
“Keahlian ilmiah harus menjadi bagian mendasar dalam upaya membangun kemitraan yang berkelanjutan. Tidak ada satu orang atau satu negara yang dapat menyelesaikan masalah sendirian. Hal ini penting dilakukan untuk membangun jembatan antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, serta kepentingan nasional, dengan tantangan global” Ujar Herni.
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membentuk Research Advisory Group (RAG) yang melibatkan para pakar dan konsumen kesehatan jiwa yang terdiri dari perawat jiwa, psikiater, psikolog, orang dengan skizofrenia (ODS) dan keluarnya. Mereka adalah kelompok independen yang dibentuk untuk memberikan masukan, saran, dan rekomendasi prioritas dalam memperkuat proses dan hasil penelitian.
Untuk mendapatkan data dalam menyusun model intervensi keluarga, dilakukan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan ODS, keluarga ODS, dan tenaga kesehatan jiwa (perawat, psikiater, dan kader) di wilayah Jakarta dan Bogor. Selain itu, dilakukan wawancara secara mendalam dengan key informant, perwakilan pemangku kebijakan atau pemegang program kesehatan jiwa di wilayah Jakarta dan Bogor.
Nantinya akan diadakan workshop mengudang semua pihak terkait untuk mengembangkan model intervensi yang sesuai untuk keluarga ODS di Indonesia. Model tersebut akan di uji coba di wilayah penelitian dan diharapkan akan menjadi rujukan bagi keluarga ODS tingkat nasional bahkan regional. Rencananya penelitian ini akan dilaksanakan sampai pertengahan tahun 2023.