Pencarian
Tutup kotak pencarian ini.

Penyakit ginjal kronis (PGK) atau Chronic Kidney Disease (CKD) dapat didefinisikan sebagai penyakit kerusakan ginjal lebih dari 3 (tiga) bulan. PGK pada tahap 5 atau tahap akhir harus mendapat terapi ginjal pengganti permanen yakni dengan menjalani cuci darah (hemodialisa). Berdasarkan estimasi WHO, secara global lebih 500 juta orang mengalami penyakit ginjal kronis, sekitar 1,5 – 2 juta orang harus menjalani hidup bergantung pada hemodialisa. Di Indonesia, berdasarkan Pusat Data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), jumlah pasien penyakit ginjal kronis sekitar 500 orang per satu juta penduduk dan 60% di antaranya berusia dewasa dan lanjut.

Hemodialisa yang dijalani penderita PGK turut disertai dengan diet rendah protein. Alasan mengontrol asupan protein pada penderita PGK adalah di antaranya menurunkan angka kematian atau memperlambat inisiasi dialisis sampai 40%. Sebagai upaya mencegah bertambah buruknya tahapan penyakit ginjal kronis, maka penderita PGK pre dialisis, perlu memiliki perilaku yang adaptif terhadap stimulus yang muncul sehingga diharapkan bertahannya fungsi ginjal yang masih baik. Mempertahankan fungsi ginjal yang masih baik dapat dilakukan dengan berperilaku adaptif terhadap stimulus yang ada, melalui mekanisme koping dan penyesuaian diri, sehingga diharapkan dapat beradaptasi.

Tri Hapsari Retno Agustiyowati, doktor ke-54 dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) tertarik melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan model perilaku adaptasi pasien penyakit ginjal kronis pre dialisis serta mengidentifikasi efektifitas model terhadap respon adaptasi fisiologi, perilaku adaptasi psikologi, pengetahuan dan sikap. Dari hasil penelitian, dihasilkan buku model dan panduan implementasi, materi pembelajaran perilaku adaptasi untuk perawat pelaksana, serta booklet perilaku adaptasi untuk pasien penyakit ginjal kronis pre dialisis.

Tri berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Efektifitas Model Perilaku Adaptasi Pasien Penyakit Ginjal Kronis Pre Dialisis” di hadapan para penguji pada Selasa, 23 Mei 2017di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Depok.

Sidang ini diketuai Dekan FIK UI, Dra. Junaiti Sahar, Ph.D., dengan promotor Prof. Ratna Sitorus dan Ko-promotor Agung Waluyo, Ph.D. dan Dr. Besral, S.K.M., M.Sc., dengan anggota Dr. Untung Sujianto, Dr. Mustikasari, Prof. Dra. Elly Nurachmah, dan dr. Soewarta Kosen, M.P.H., Dr.P.H. Tri yang merupakan staf pengajar di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung ini lulus dengan nilai sangat memuaskan.

id_ID