Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, angka kematian neonatus di Indonesia adalah 19 kematian per 1000 kelahiran hidup. Hasil riset yang sama menyebutkan bahwa penyebab terbesar kematian bayi baru lahir usia 0-6 hari adalah gangguan pernapasan (37%) dan prematuritas (34%). Oleh karena itu, resusitasi neonatus oleh tenaga perawat yang terampil dapat memberikan hasil yang memuaskan yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada penurunan angka kematian neonatus.
Berdasarkan hal tersebut, pada Sabtu – Minggu, 30 April – 1 Mei 2016, Divisi Ventura FIK UI bekerjasama dengan Perkumpulan Perinatologi Indonesia (PERINASIA) kembali mengadakan Workshop Resusitasi Neonatus. Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI Depok ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tim kesehatan dalam menangani kondisi kegawatan pernapasan bayi baru lahir.
Workshop resusitasi neonatus adalah program yang dirancang untuk pembelajaran konsep dan keterampilan dasar resusitasi neonatus. Program resusitasi neonatus ini berdasarkan American Academy of Pediatrics (AAP) dan American Heart Association (AHA) Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Cardiovascular Care of the Neonate yang telah diadaptasi oleh Perinasia. Resusitasi bayi baru lahir yang tepat dan efektif membutuhkan ilmu, pengetahuan, serta keterampilan perawat yang kompeten dalam menangani kondisi kegawatan pernapasan bayi baru lahir.
Workshop Resusitasi Neonatus menghadirkan tim pelatih dari PERINASIA yang telah lulus mengikuti Training of Trainers (TOT) sesuai standar American Heart Association (AHA) dan American Academy of Pediatrics (AAP), diantaranya: dr. Ferdy P. Harahap, Sp.A; dr. Anky Tri Rini, Sp.A(K); dr. Trijatmo Rachimhadhi, Sp.OG(K); Dr. Setyawati Lusyati, Sp.A(K)., Ph.D; Dr. dr. Johanes Edy Siswanto, Sp.A(K); dr. Debbie Latupeirissa, Sp.A; dan dr. Rudy Firmansyah, Sp.A.