Tintin Sukartini resmi menjadi doktor keperawatan pada Rabu, 1 April 2015 setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul ” Pengembangan Model Peningkatan Kepatuhan Berbasis Teori Sistem Interaksi King dan Pengaruhnya terhadap Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru”. Sidang yang berlangsung di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Depok tersebut dipimpin oleh Dekan FIK UI, Junaiti Sahar, Ph.D., dengan promotor Prof. Dr. Ratna Sitorus, dan Ko-Promotor Agung Waluyo, Ph.D dan Dr. Ede Surya Darmawan, MDM dengan anggota Kusman Ibrahim, Ph.D., Dr. dr. Erlina Burhan, Ph.D., Dr. Hotma Rumahorbo, M.Epid., dan Dr. Kusnanto, M.Kes.
Faktor utama penyebab kegagalan pengobatan TB paru adalah ketidakpatuhan pasien. Perawat berperan penting dalam meningkatkan kepatuhan pasien melalui proses interaksi. Berdasarkan hal tersebut, Titin merasa perlu mengembangkan sebuah model intervensi berbasis sistem interakasi untuk meningkatkan kepatuhan. Tujuan penelitian Tintin adalah untuk menghasilkan model yang dapat meningkatkan kepatuhan pasien TB paru berbasis teori sistem interaksi King. Tintin mengunakan metode consecutive sampling dengan sample sebanyak 50 pasien.
Kesimpulan dari penelitian tersebut, model peningkatan kepatuhan berbasis teori sistem interaksi King terbukti efektif meningkatkan kepatuhan pasien TB paru. Dari hasil penelitian, direkomendasikan untuk mengintegrasikan model peningkatan kepatuhan berbasis teori sistem interaksi King dalam clinical pathway pada pasien TB paru di poli paru.
Tintin yang merupakan staf pengajar di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga ini merupakan doktor ke-33 yang lulus dari FIK UI.