Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melalui Tim GRACE (Golden Age Creativity and Empowerment) kembali menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Lio, Depok. Kegiatan bertajuk “Terapi Kartu Kenangan: Menyapa Masa Lalu, Menguatkan Makna Hidup Lansia” ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kesehatan kognitif, sosial, dan emosional para lansia, sekaligus menjawab isu kesejahteraan lansia di wilayah urban.
Kegiatan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan dasar yang mencakup pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, laju pernapasan, saturasi oksigen, denyut nadi, serta berat badan untuk memastikan kondisi peserta stabil sebelum mengikuti sesi terapi. Setelah itu, para lansia diajak melakukan senam vitalitas otak, sebuah aktivitas stimulatif yang mengaktifkan fungsi kognitif, meningkatkan koordinasi tubuh, serta memberikan suasana awal yang ceria dan penuh energi.
Sesi utama, yaitu Terapi Kartu Kenangan, didasarkan pada teori Reminiscence yang mendorong lansia mengenang kembali pengalaman masa lalu secara terarah untuk memperkuat identitas diri, menumbuhkan kebahagiaan, serta mengurangi gejala depresi ringan atau kebingungan kognitif. Para peserta dibagi ke dalam tiga kelompok pendampingan yang dipimpin oleh fasilitator dan pendamping terapi, sehingga proses berbagi cerita berjalan hangat, aman, dan komunikatif. Setiap lansia kemudian memilih satu kartu bertema tertentu seperti kenangan masa kecil, sekolah, keluarga, tokoh favorit, hingga peristiwa sejarah penting yang menjadi pemantik diskusi dalam kelompok.
Selama terapi berlangsung, suasana penuh kehangatan dan emosi mendalam. Banyak lansia yang tampak bahagia saat mengenang masa muda, ada yang tertawa ketika menceritakan pengalaman lucu, sementara sebagian lainnya tampak haru ketika mengingat kembali tokoh-tokoh dan peristiwa yang membentuk perjalanan hidup mereka. Salah satu momen paling menyentuh terjadi ketika seorang lansia menangis saat mengenang perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan pendidikan perempuan. Ia mengungkapkan bahwa tanpa Kartini, mungkin perempuan seangkatannya tidak akan memiliki kesempatan bersekolah atau menyekolahkan anak-anak mereka hingga jenjang tinggi. Ungkapan itu menciptakan suasana reflektif bagi seluruh peserta tentang nilai sejarah dan rasa syukur dalam hidup.
Dosen pendamping, Ns. Utami Rachmawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom., menegaskan bahwa terapi ini memberikan manfaat lebih dari sekadar stimulasi kognitif. “Terapi ini bukan sekadar mengingat masa lalu, tapi juga proses penyembuhan batin. Ketika lansia bercerita, mereka sedang menata ulang makna hidupnya.” ungkap Ns. Utami.
Hal ini menggambarkan esensi pendekatan reminiscence sebagai intervensi keperawatan komunitas yang tidak hanya berbasis bukti, tetapi juga dekat dengan kebutuhan emosional peserta. Melalui kegiatan ini, FIK UI dan Tim GRACE memperlihatkan komitmennya dalam menghadirkan intervensi keperawatan yang relevan dengan isu kesejahteraan lansia di masyarakat. Dengan kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan warga Kampung Lio, kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan nantinya dilaksanakan secara mandiri oleh kader setempat, sehingga setiap lansia dapat terus merasa dihargai, didengarkan, dan dicintai di masa tuanya.