Pencarian
Tutup kotak pencarian ini.

Pengabdian Masyarakat

Sehat dan Produktif di Pesisir: Aksi FIK UI Lawan Hipertensi dan Diabetes di TPI Cilincing

Diposting di:

30 Oktober 2024

Jakarta, 24 Oktober 2024 – Hidup sehat dan produktif merupakan dambaan setiap individu, termasuk bagi masyarakat pesisir utara Jakarta. Namun, berbagai masalah kesehatan, terutama penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes melitus, menjadi tantangan besar yang sering kali menghambat produktivitas. Hipertensi dan diabetes melitus sering disebut sebagai “silent killers” di Indonesia karena banyak penderitanya yang tidak menyadari kondisi mereka. Ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Menurut data terbaru, prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 30,8%, sedangkan diabetes melitus mencapai 11,7%. Keduanya berkontribusi besar terhadap tingkat disabilitas di masyarakat.

Departemen Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) bersama dengan tim tenaga pengajar dan mahasiswa dari program magister peminatan KMB serta program ners spesialis KMB FIK UI melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Hidup Sehat dan Produktif Masyarakat Pesisir Jakarta” di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Cilincing, Jakarta Utara. Acara ini melibatkan kerja sama dengan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara serta Pemerintah Kelurahan Cilincing, dengan dukungan dari Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) FIK UI. Kegiatan yang terdiri dari penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, dan konseling ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi kesehatan pada masyarakat pesisir, yang sering kali memiliki keterbatasan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan.

TPI Cilincing dipilih sebagai lokasi pengabdian masyarakat oleh Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) karena beberapa alasan. Pertama, wilayah ini menjadi daerah binaan FIK UI, yang mencerminkan komitmen fakultas untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesehatan masyarakat setempat. Menurut informasi dari lurah setempat, desa ini sering dijadikan tempat pengambilan data kesehatan, yang menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk intervensi kesehatan di area ini.

Kedua, TPI Cilincing menghadapi banyak masalah kesehatan, mulai dari yang bersifat dasar hingga yang lebih serius. Saat dilakukan pemeriksaan kesehatan dan wawancara dengan masyarakat sekitar, terungkap bahwa kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan masih rendah. Banyak warga yang kurang memahami risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes melitus, sehingga mereka seringkali tidak menyadari kondisi kesehatan mereka hingga terlambat. Dengan demikian, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kesehatan di kalangan masyarakat Cilincing, serta memberikan pemeriksaan kesehatan yang diperlukan untuk mencegah penyakit lebih lanjut.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi, tetapi juga untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut, sehingga dapat menciptakan intervensi yang lebih tepat sasaran dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di TPI Cilincing.

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., menegaskan pentingnya upaya preventif dan edukasi bagi masyarakat yang rentan. “Sebagai institusi pendidikan, kami berkomitmen untuk tidak hanya mengembangkan ilmu keperawatan tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan membantu warga Cilincing mengenali faktor risiko penyakit berbahaya seperti hipertensi dan diabetes, serta menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Kami yakin, dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat lebih aktif menjaga kesehatan mereka,” ujarnya.

Dalam penyuluhan ini, Fakultas Ilmu Keperawatan UI menyoroti berbagai faktor risiko yang menyebabkan meningkatnya kasus hipertensi dan diabetes melitus. Pada umumnya, hipertensi dipicu oleh pola makan yang tidak sehat, seperti tingginya konsumsi garam dan kolesterol, yang banyak ditemukan pada makanan cepat saji dan camilan asin. Kurangnya aktivitas fisik juga menjadi faktor utama, terutama di kalangan masyarakat pesisir yang cenderung memiliki gaya hidup kurang aktif. Selain itu, stres yang tidak dikelola dengan baik serta kebiasaan merokok memperburuk risiko hipertensi. Tanpa pengendalian, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal, sehingga edukasi pencegahan menjadi penting bagi masyarakat.

Di sisi lain, diabetes melitus juga memiliki faktor risiko yang serupa. Pola makan yang kaya gula dan karbohidrat sederhana, seperti pada minuman manis dan makanan cepat saji, berkontribusi terhadap peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol. Kurangnya olahraga, obesitas, dan faktor keturunan juga turut meningkatkan risiko diabetes, yang jika tidak terkelola dengan baik, dapat memicu komplikasi seperti gangguan penglihatan, kerusakan saraf, serta gangguan ginjal dan jantung. “Diabetes tidak bisa sembuh sepenuhnya, tetapi kadar gula bisa diatur dengan disiplin menjalankan pola makan seimbang, rutin olahraga, dan mengelola stres. Hindari makanan dengan gula tinggi, dan perbanyak konsumsi air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi,” jelas Yulia, S.Kp., MN., Ph.D., staf pengajar Departemen KMB FIK UI yang turut memberikan edukasi.

Melalui penerapan pola hidup sehat, masyarakat diimbau untuk melakukan upaya pencegahan dengan cara yang praktis. Dr. I Made Kariasa, S.Kp., MM., M.Kep., Sp.Kep.MB., staf pengajar Departemen KMB FIK UI, menjelaskan mengenai pendekatan CERDIK sebagai panduan untuk mencegah hipertensi, yaitu cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres. Pendekatan ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna untuk membantu masyarakat mengingat langkah-langkah praktis dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah mereka.

Antusiasme warga Cilincing dalam kegiatan ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan layanan kesehatan dan edukasi yang dapat diakses langsung oleh masyarakat. Setelah sesi penyuluhan, warga mendapatkan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, meliputi tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Pemeriksaan ini membantu masyarakat memahami kondisi kesehatan mereka dan memberikan gambaran tentang tindakan yang perlu diambil. Salah satu warga, Rokani, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini, “Kegiatan ini sangat bermanfaat, saya jadi tahu tekanan darah dan gula darah saya. Terima kasih FIK UI atas edukasinya, sekarang kami lebih tahu apa yang harus kami lakukan,” ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, Fakultas Ilmu Keperawatan UI berharap agar masyarakat pesisir Jakarta Utara, khususnya di wilayah Cilincing, semakin memahami pentingnya gaya hidup sehat dan mampu mengendalikan risiko penyakit tidak menular secara mandiri. Fakultas Ilmu Keperawatan UI optimis bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga mendorong masyarakat untuk menjadikan pola hidup sehat sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari mereka, sehingga tercipta masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Bagikan artikel ini:

id_ID