Pencarian
Tutup kotak pencarian ini.

Pengabdian Masyarakat

Lulus Doktor UI 2,5 Tahun, Eka Budiarto Buktikan Kesederhanaan Tak Halangi Cita-Citanya

Diposting di:

25 September 2024

Depok, 24 September 2024. Eka Budiarto menjadi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pertama di Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) yang berhasil menyelesaikan pendidikan doktoral hanya dalam waktu 2,5 tahun. Melalui terobosan model adaptasi psikososial keperawatan jiwa yang ditawarkannya, ia memperoleh predikat summa cumlaude dengan IPK 4,0 untuk kelulusannya yang diumumkan dalam Sidang Promosi Doktor yang berlangsung di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, pada Selasa (24/9).

Melalui capaian ini, Eka berhasil membuktikan bahwa latar belakang sederhana tidak menghalangi seseorang untuk meraih pendidikan tinggi. Meski berasal dari keluarga sederhana di Pekalongan—dengan orang tua hanya menempuh pendidikan sekolah dasar—ia bercita-cita menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang sarjana. Setelah menamatkan pendidikan sarjana, muncul keinginan dalam dirinya untuk mengabdi sebagai dosen. Ia pun berjuang sekuat tenaga hingga menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

“Kesempatan menjadi dosen ini mendorong saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Perjalanan ini memang tidak mudah, namun saya selalu percaya bahwa dengan usaha, doa, dan dukungan dari keluarga serta teman-teman, tidak ada yang mustahil. Tantangan demi tantangan saya anggap sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh,” ujar Eka.

Keberhasilan Eka menyelesaikan pendidikan di UI salah satunya berkat disertasi berjudul “Model Adaptasi Psikososial Keperawatan Jiwa bagi Pelaku Rawat Keluarga (Family Caregiver) terhadap Self-Efficacy dan Resiliensi dalam Merawat Pasien Skizofrenia di Wilayah Banjir Rob”. Di bawah bimbingan Promotor Dr. Mustikasari, S.Kp., MARS., dengan Ko-promotor Sali Rahadi Asih, M. Psi., MGPCC, Ph.D., Psikolog dan Prof. Dr. Besral, S.KM., MSc., ia mengembangkan efektivitas model adaptasi psikososial keperawatan jiwa bagi pelaku rawat keluarga (family caregiver) terhadap self-efficacy dan resiliensi dalam merawat pasien Skizofrenia di wilayah banjir rob.

Menurutnya, pasien skizofrenia di wilayah banjir rob memerlukan perhatian khusus karena banjir rob menyebabkan pasien mengalami masalah psikososial yang membuat kesehatan mentalnya semakin parah. Durasi sakit dan beratnya gejala yang dialami pasien menambah tingkat stres dan beban bagi pelaku rawat keluarga. Dalam penelitian ini, ia mengidentifikasi bahwa keluarga yang merawat pasien skizofrenia di daerah banjir rob menghadapi tantangan ganda, yakni dari segi kesehatan pasien dan dampak bencana alam.

Untuk itu, Eka mengembangkan Model Adaptasi Psikososial Keperawatan yang dibentuk dengan mengintegrasikan Model Adaptasi Roy dan Teori Health Promotion Model Pender. Model adaptasi ini berfokus pada peningkatan self-efficacy dan resiliensi pelaku rawat keluarga melalui berbagai intervensi yang meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mereka dalam menghadapi kondisi tersebut. Model adaptasi ini membantu keluarga untuk lebih percaya diri dalam merawat pasien dan mampu membangun hubungan yang lebih baik di dalam keluarga, serta mengelola dukungan sosial dan spiritual.

“Pelatihan bagi keluarga pasien secara bertahap terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan mental mereka dalam menghadapi dua tantangan besar, yakni skizofrenia dan banjir rob. Saya berharap hasil penelitian ini bisa memberikan manfaat nyata bagi keluarga yang merawat pasien skizofrenia, khususnya di daerah yang terdampak banjir rob, agar mereka lebih kuat secara mental dan siap menghadapi berbagai situasi sulit,” kata Eka.

Ia juga berharap model adaptasi ini dapat menjadi dasar bagi Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan dalam penyusunan kebijakan penatalaksanaan dan pelayanan keperawatan jiwa bencana, khususnya pada kondisi banjir rob. Selain itu, model adaptasi ini dapat digunakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bencana rob dan dampaknya, serta implementasi penanganan banjir rob secara kontinu dan mandiri.

Atas capaian ini, Dekan FIK UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., Ph.D, memberikan apresiasi kepada Eka atas kontribusi yang diberikan dalam pengembangan ilmu keperawatan jiwa, khususnya dalam konteks bencana alam yang memengaruhi kesehatan mental keluarga. Ia mengatakan, “Kami sangat bangga atas prestasi Eka Budiarto yang berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu yang sangat singkat. Ini adalah sebuah pencapaian yang tidak hanya membanggakan bagi FIK UI, tetapi juga menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berjuang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.”

Bagikan artikel ini:

id_ID